Menurut saksi, Sulaiman (46), api berkobar dari lantai dua rumah Sofa (35) warga RT 08. Api saat itu merambat ke wilayah RT 05, 06, 07, 08, dan 012.
Sulaiman mengatakan, saat itu pemilik rumah asal api sedang memasak untuk berbuka puasa. "Sepengetahuan saya pemilik rumah sedang pergi ke warung. Api kompor yang memasak bukaan puasa berada di lantai dua yang terbuat dari kayu," katanya.
H Nawawi (51), yang rumahnya ikut terbakar, mengaku tidak menyangka di bulan puasa harus kehilangan tempat tinggal.
"Saya saat kejadian sedang tidur. Tiba-tiba warga berteriak kebakaran," ujarnya.
Kondisi saat kejadian membuat dia harus berlari menyelamatkan diri. "Api saat itu langsung membesar, saya takut hingga harus kehilangan rumah," ujarnya dengan berlinang air mata.
Hasan (35), sekretaris RW 08 mengatakan, korban kebakaran ditampung di Musholla Al Ikhas. "Korban ditampung sementara di musholla menunggu adanya tempat penampungan yang disediakan Sudin Sosial Jakarta Utara," ujarnya.
Menurut dia, akibat kebakaran tersebut 50 rumah ludes. Sekitar 200 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kobaran api di pemukiman terpadat penduduk dapat dipadamkan setelah 17 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. "Api dapat diatasi setelah 2 jam kemudian," ujar Hasan.
(ANT-008/H-KWR/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
