Sanaa (ANTARA News) - Pemimpin Al Qaida Yaman, yang melindungi pejuang asing, termasuk asal Saudi, menyerah kepada pihak berwenang, kata pejabat keamanan Yaman pada Minggu.

Safian Jamaan bertanggung jawab atas kegiatan kelompok itu di propinsi Jawf, timurlaut ibu kota Sana`a, kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat tak dikenali.

Safian juga "melindungi anggota Al Qaida bukan asal Yaman, khususnya Saudi," kata pejabat itu dikutip AFP.

Ia tidak merinci tentang cara serah diri itu dirundingkan atau ketika peristiwa itu terjadi.

Nama Safian tidak muncul di daftar pejuang Al Qaida paling dicari pemerintah Yaman.

Pada masa lalu, pemimpin suku Yaman merundingkan perjanjian penyerahan anggota Al Qaida.

Cabang setempat kelompok Osama bin Laden itu sangat giat di Yaman timur.

Kelompok itu menyatakan bertanggung jawab atas serangan di propinsi Shabwa, Yaman timur, pada bulan lalu, yang menewaskan enam tentara.

Pemerintah Sana`a meningkatkan gerakan terhadap Al Qaida, di bawah tekanan Washington, karena jaringan wilayah itu menyatakan mencoba membom pesawat jurusan Amerika Serikat pada Natal 2009.

Kelompok itu sebelumnya memusatkan perthatian pada sasaran berdampak besar pada sasaran asing, tapi mulai mengincar negara dalam menanggapi peningkatan kerjasama Amerika Serikat-Yaman dalam penumpasan, yang mencakup serangan udara dan darat.

Al Qaida sayap kawasan Yaman memicu keprihatinan Barat akan keamanan pada negara miskin Arab itu, yang merupakan tetangga penghasil utama minyak Arab Saudi.

Yaman, yang juga berjuang melawan pemberontak di utara dan peningkatan gerakan perlawanan di selatan, berada di bawah tekanan Barat untuk mengakhiri kedua kemelut dalam negeri itu dan memusatkan perhatian pada kebangkitan sayap Al Qaida di negeri tersebut.

Negara Barat takut kelompok keras itu memanfaatkan keadaan kian goyah di Yaman, tetangga penghasil terbesar minyak dunia Arab Saudi, untuk menggunakan negara tersebut sebagai landasan peluncuran serangan keluar negeri.

Yaman adalah tanah air leluhur pemimpin Al Qaida Osama bin Ladin dan menjadi sasaran beberapa serangan, yang dilakukan kelompok itu, atas kantor asing, loka wisata dan sarana perminyakan.

Pengulas khawatir Yaman runtuh akibat perlawanan Syiah di utara, gerakan pembangkangan di selatan dan serangan Al Qaida.

Pada awal 2010, wawancara Shai dengan Anwar Awlaki, pendakwah keras Muslim, yang dalam pelarian dan dicari hidup atau mati oleh Washington, disiarkan di laman televisi Al Jazeera.

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan Awlaki ditambahkan ke daftar sasaran CIA, badan pusat sandi negara adidaya itu, setelah bergerak di Al Qaida di Semenanjung Arab, yang menyatakan bertanggung jawab atas usaha gagal meledakkan pesawat penumpang bertujuan Amerika Serikat pada Natal.

Wartawan Yaman, yang disergap di jalan oleh kelompok bersenjata, pada tengah Juli menyatakan ditahan singkat dan diperiksa tentang Al Qaida oleh dinas sandi, tidak diculik seperti ditakutkan para rekannya.

Al Qaida dalam rekaman audio internet pada Kamis mengancam melakukan serangan lebih lanjut terhadap pasukan Yaman sesudah dugaan dan pemastian serangan Al Qaida atas pemerintah, yang menewaskan puluhan orang.

Dengan menuduh pemerintah memasuki "persekutuan salib", membunuh Muslim tidak bersalah dan menghancurkan rumah dan masjid, rekaman itu bersumpah bahwa serangan seperti pada Juni atas kantor polisi di kota pelabuhan selatan Aden, yang menewaskan 11 orang, akan terulang.

(B002/M016/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010