Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi turun, karena pelaku kembali melepas rupiah, namun masih di bawah Rp9.000 per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah 25 poin menjadi Rp8.985-Rp8.995 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.960-Rp8.970.

Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan Senin, pelaku pasar cenderung melepas rupiah ketimbang membeli apalagi pemerintah berencana menekan rupiah agar posisinya di atas Rp9.000 per dolar.

Pemerintah bahkan membuat asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2010) mengenai rupiah sebesar Rp9.200 per dolar.

Karena itu posisi rupiah di bawah level Rp9.000 per dolar, kemungkinan akan kembali tertekan hingga di atas Rp9.000 per dolar, katanya.

Di satu sisi, lanjut dia investor asing kemungkinan akan kembali masuk pasar melepas dolar untuk membeli saham. "Kita lihat saja pasar makin positif apa negatif, kalau positif dengan masuknya pelaku asing, maka rupiah akan tetap di bawah Rp9.000 per dolar," ucapnya.

Rupiah, menurut dia berada dalam kisaran sempit dan hanya tinggal selangkah untuk mencapai Rp9.000 per dolar. Apabila pada siang nanti kembali terpuruk, maka posisinya sudah di atas level Rp9.000 per dolar, katanya.

Pemerintah, menurut dia, berusaha menjaga ekspor karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Meski membaiknya rupiah itu menunjukkan bahwa faktor fundamental ekonomi makro Indonesia makin baik, ucapnya.

Ia mengatakan, rupiah dalam waktu tidak lama akan kembali di atas Rp9.000 per dolar, karena tekanan pasar makin kuat untuk menunju ke arah sana.

"Kami optimis rupiah pada pekan ini akan kembali melemah hingga mencapai Rp9.000 per dolar," ucapnya.
(h-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010