Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, kehidupan masyarakat modern selain menawarkan berbagai kemudahan juga memberikan ancaman dan tantangan yang makin berat dan kompleks.

Selain itu lembaga perkawinan juga menghadapi tantangan yang kian berat seperti adanya upaya deskralisasi nilai-nilai perkawinan, kata Menag Suryadharma Ali pada penutupan pemilihan Keluarga Sakinah teladan dan KUA teladan tingkat nasional 2010 di Hotel Grand Cempaka Jakarta, Selasa sore.

"Perkawinan yang selama ini kita maknai dengan nilai-nilai luhur dan sakral dianggap tidak lebih sebagai hubungan orang per orang secara perdata yang tidak ada kaitannya dengan norma-norma agama dan kemanusiaan," kata Menag.

Akibat perilaku itu lanjut Menag, maka terjadi maraknya perceraian, gonta-ganti pasangan dianggap lumrah, seolah tidak ada beban bahwa prilaku demikian itu mempunyai dampak buruk bagi masa depan anak-anak, jelasnya. Tampak hadir dalam acara tersebut anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Ma`ruf Amin, Sekjen Kemenag, Bahrul Hayat, dan Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar.

Menag juga memberi contoh lain dari kasus perkawinan, yaitu, maraknya kekerasan dalam rumah tangga, perkawinan siri, perkawinan di bawah umur, perkawinan antar agama dan lain-lain. Adapun tantangan nyata setiap keluarga adalah menyiapkan generasi penerus yang sehat, andal, berprestasi, bermoral dan bertanggungjawab. Karena itu agama berperan dalam membentuk generasi yang tangguh, kuat dan mandiri menyongsong masa depan.

"Kita tidak ingin meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah fisik karena kurang gizi maupun lemah akal karena kurang pendidikan," ujarnya.

Menag lebih lanjut mengatakan, kalau bangsa ini secara terus menerus lebih banyak menghasilkan generasi yang lemah, maka di masa depan bangsa ini pun menjadi lemah.

"Maka republik yang besar dan kaya ini akan dihuni generasi lemah, bisa dibayangkan," kata Suryadharma Ali.

Menurutnya, membangun bangsa pada hakekatnya adalah membina dan mendidik manusia. Dalam pembangunan tersebut, kita perlu memusatkan perhatian terhadap berbagai upaya untuk melahirkan pribadi-pribadi yang menjadi tumpuan harapan bukan saja bagi keluarga, juga bagi tujuan yang lebih besar yaitu pembangunan moral bangsa.

Menag juga mengatakan, dalam membangun keluarga, orang tua wajib menyadari bahwa pendidikan agama mutlak diperlukan. Agamalah yang mengajari manusia akan nilai-nilai moral, kebenaran hakiki, spriritualitas dan berbagai aspek kehidupan yang menyelamatkan manusia dari kekeringan jiwa.

"Tanpa pemahaman keagamaan ini, manusia dan dunia akan kering, kaku dan keras. Dengan menyadari hal itu, orang tua memiliki kewajiban untuk mengenalkan anak sejak dini tentang dasar keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan keluarga," papar SDA.

Dalam Islam sendiri lanjutnya, kehidupan berkeluarga adalah bagian dari ibadah serta termasuk salah satu di antara al dharuriyah al khamsah perkara pokok yang wajib ditegagkkan serta dipelihara dalam kehidupan seseorang yaitu, agam, akal, keturunan, jiwa dan harta.

Dalam kesempatan itu Ketua dewan Juri pemilihan keluarga sakinah teladan Prof Dr Ahmad Mubarok mengumumkan nama-nama pemenang.

Juara pertama diraih pasangan asal provinsi Lampung HM Fathana Amrullah dan Hj. Siti Zubaidah. Juara kedua pasangan dari Sumatera Barat, Haji Nasaruddin Datu Marajo Baso dan Hj. Rosnaini dan juara ketiga pasangan dari Jawa Tengah, KH Abdul Azis Syahmarie dan Hj. Fasikhah. Sedangkan juara harapan I pasangan Kalimantan Tengah H. Karno Atmojo dan Hj Sritantiyah, harapan II dari Banten H. Tjetjep Sukman dan Ny. Bayi Nunung, dan harapan III dari Kalimantan Timur HA S Syahiel Anwar dan Hj Noor Jannah.

Adapun pemenang KUA teladan yaitu; juara pertama Drs Daniel Abdul Holik MSi, KUA Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, juara kedua Drs HM Zuhri, KUA kecamatan Senen, Jakarta Pusat, juara ketiga Ahmad Fauzi Sag, KUA Sewon, Bantul, Yogyakarta, harapan I Moh. Yusri Bau KUA Maluku Tenggara, harapan II Ahmad Siroj Munir KUA Sidoarjo, Jatim dan harapan III Syaiful Rizal, KUA Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat.

Para pemenang berhak memperoleh hadiah piala dan uang yang langsung diberikan Menteri Agama Suryadharma Ali pada penutupan acara.(*)

(E001/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010