Washington (ANTARA News) - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, yang bekerja keras selama bertahun-tahun untuk meyakinkan warganya bahwa Islam merupakan "agama perdamaian," menolak berkomentar tentang proyek pembangunan masjid yang kontroversial.

Bush, melalui juru bicara David Sherzer pada Selasa (17/8) waktu setempat, menjauhkan diri dari sengketa politik soal rencana pembangunan pusat masyarakat Islam yang mencakup sebuah masjid dekat kawasan yang menjadi sasaran serangan teroris pada 11 September 2001 di New York.

Beberapa teman Bush dari Partai Republik, termasuk calon wakil presiden Sarah Palin dan calon potensial untuk Gedung Putih pada 2012 menyerang secara tajam rencana pembangunan pusat itu yang lokasinya dua blok dari tempat bekas Pusat Perdagangan Dunia (WTC), yang biasa disebut "Ground Zero".

Bekas presiden itu yang menyampaikan seruan-seruannya kepada rakyat AS, agar tidak menyalahkan semua Muslim atas serangan-serangan teroris yang dilakukan jaringan Al Qaida.

Bush mengunjungi Pusat Islam di Washington enam hari setelah serangan-serangan itu dan menyatakan: "Wajah teror bukan lah keimanan Islam sesungguhnya. Itu bukan Islam. Islam adalah perdamaian. Para teroris bukan mewakili perdamaian. Mereka mewakili setan dan perang."

Ia juga menyayangkan warga Amerika yang akan melampiaskan kemarahan dan ketidaksenangan terhadap orang-orang Islam Amerika, dengan memperingatkan: "Hendaknya jangan dilakukan dan hal itu tak akan berlaku di Amerika."

"Orang-orang yang merasa seperti mereka dapat mengintimidasi dengan kemarahan terhadap saudara-saudara kita tidak mewakili yang terbaik dari Amerika, mereka wakil yang terburuk dari kemanusiaan, dan mereka hendaknya malu dengan sikap seperti itu," katanya.

Kelompok Republik keberatan dengan rencana pembangunan masjid itu dengan alasan pembangunan satu tempat ibadah tersebut dekat WTC melukai perasaan korban musibah runtuhnya gedung WTC pada 11 September 2001.
(Uu.M016/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010