Jakarta (ANTARA News)- Merosotnya saham-saham kelompok Bakrie di Bursa Efek Indonesi (BEI) dalam sesi perdagangan Rabu mengakibatkan laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan agak tertahan, sehingga hanya mengalami kenaikan di bawah 10 poin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI mencapai 3.062.197 poin, meski pada awal perdagangan sempat melemah tiga poin lebih, karena memburuknya saham-saham kelompok Bakrie yang merupakan saham berkapitalisasi besar, kata analis PT MIllenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi, di Jakarta, Rabu.

Ahmad Riyadi mengatakan, indeks BEI seharus dapat bergerak naik lebih jauh lagi, karena pasar positif didukung membaiknya bursa regional.

"Kami optimis indek akan terus menguat mendekati angka 3.100 poin, " ujarnya.

Kenaikan indeks BEI, lanjut dia, juga karena masuknya arus dana asing ke pasar saham setelah saham-saham di Wall Street membaik.

Pelaku pasar terutama asing memburu-saham unggulan dan lapis dua seperti saham Astra Internasional, United Tractor, dan saham industri perbankan seperti Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank Danamon, katanya.

Menurut dia, melemahnya saham Group Bakrie itu, karena pelaku pasar melepas saham-saham tersebut, setelah keluar data kinerja perusahaan Bakrie yang kurang meyakinkan.

"Karena itu laju kenaikan indeks BEI agak tertahan," ucapnya.

Pasar saham, lanjut dia juga menunggu munculnya peluang pasar yang akan muncul apabila laju inflasi 2010 terus meningkat.

Laju inflasi itu berkaitan erat dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), katanya.

Ia mengatakan, para pelaku pasar saat ini sedang menunggu laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai laju inflasi Agustus 2010.

Apabila laju inflasi 2010 meningkat, maka dikhawatirkan suku bunga acuan Bank Indonesia juga akan terpicu untuk naik, ucapnya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010