Jakarta (ANTARA News) - Facebook memperingatkan para anggotanya untuk waspada terhadap  fitur dislike yang membuai orang sehingga akhirnya memberikan informasi pribadi.

Situs jejaring sosial itu mengatakan sedang mtohemeriksa contoh scam yang mengelabui anggotanya sehingga memberikan izin  untuk mengakses halaman profil.

Penipuan itu dikembangkan saat maraknya permintaan agar ada  fitur resmi dislike untuk mendampingi tombol like yang sudah ada, kata  perusahaan keamanan Informasi dan Teknologi Sophos.

Pengguna dapat mengklik pada simbol jempol kemudian akan mendapatkan sebuah status laporan atau komentar dari salah seorang teman mereka jika mereka menyukai pernyataan itu. Sudah banyak permintaan agar ada fitur dislike.

"Memberikan begitu saja informasi pribadi dalam sebuah survei dan membolehkan aplikasi mengakses profil anda adalah sangat berisiko dan pengguna Facebook butuh kejelian untuk itu, jadi jangan langsung mengklik hanya karena hal itu tampaknya datang dari sumber yang terpercaya."

Dua versi dari penipuan telah dilaporkan ke pihak Facebook oleh Sophos.

Seorang jurubicara Facebook mengatakan jejaring sosial itu telah menonaktifkan aplikasi berbahaya begitu mereka menerima laporan.
 
ia mengatakan : "kami selalu bekerja untuk memperbaiki sistem kami dan membangun perlindungan guna melawan jenis dari konten ini.

"Seperti biasanya, kami mendorong orang untuk tidak mengklik  link yang dicurigai dimanapun di internet, bahkan jika hal itu dikirim atau diposting oleh teman.

Kami juga memiliki sistem pelaporan yang baik di tempat kami dan mendorong kepada pengguna kami agar melaporkan setiap konten yang mereka curigai sebagai spam atau memiliki potensi untuk berkompromi menipu sebagai akun pengguna melalui tombol bendera di bawah setiap postingannya.
(yud/A038/BRT)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010