Pangkalpinang (ANTARA News) - Tim gabungan yang terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Komisi II DPRD dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Bangka Belitung menemukan banyak makanan kedaluwarsa di sejumlah pasar modern.

"Kami menemukan banyak makanan yang sudah kedaluwarsa, kemasan rusak maupun makanan yang tidak ada izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di sejumlah pasar modern di Pangkalpinang," kata Kepala Disperindag Babel Hasanuddin seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) gabungan di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, jenis makanan yang ditemukan sudah kedaluwarsa atau kemasan rusak adalah fruit cocktail delmonte, milk juice, eagle brand newgreend puding, jojo jelly, buah kemasan kaleng, minyak bimoli dan kecap botol.

"Makanan yang ditemukan sudah kedaluwarsa atau kemasan yang rusak, kebanyakan makanan anak-anak yang bisa berbahaya bila dikonsumsi," ujarnya.

Menurut dia, hasil dari temuan itu akan ditindaklanjuti dengan memberikan pembinaan kepada pengusaha agar tidak lagi menjual makanan yang sudah kedaluwarsa atau makanan yang kemasannya sudah rusak.

"Kami akan melakukan pembinaan kepada pengusaha karena konsumen harus dilindungi. Apabila masih menjual makanan yang kedaluwarsa, akan diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Ia menambahkan, seluruh barang bukti dibawa ke Kantor Disperindag dan dibuat berita acara bersama dengan Komisi II DPRD dan BPOM Babel, lalu dimusnahkan.

"Saya berharap para pengusaha tidak menjual makanan yang sudah kedaluwarsa atau kemasan yang rusak menjelang Lebaran karena merugikan konsumen dan bisa berbahaya jika dikonsumsi," ujarnya.

Anggota Komisi II DPRD Babel Saidi KM mengatakan menjelang Lebaran Idul Fitri banyak pasar modern yang menjual makanan kedaluwarsa atau kemasannya rusak serta makanan yang tidak ada izin dari BPOM.

"Makanan yang sudah kedaluwarsa itu sangat berbahaya jika dikonsumsi sehingga harus menjadi perhatian pihak terkait untuk terus melakukan sidak menjelang Lebaran, karena kami melihat para pengusaha ini mengelabui konsumen dengan menyebarkan makanan kedaluwarsa di antara makanan baru," katanya. (ANT147/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010