"Kami sangat gembira dengan upaya seperti itu agar kompetisi sepakbola di Indonesia bisa berjalan lancar. Ini salah satu upaya agar pertandingan kompetisi di Indonesia bisa berjalan normal, disaksikan oleh penonton," ujar Manajemen PT Djarum, Yunanto Ali ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakan Yunanto Ali terkait dengan bakal diperpanjangnya kontrak sponsorship antara PT Djarum dengan PT Liga Indonesia untuk mensponsori kembali kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Tanah Air itu.
Tetapi Yunanto mengaku sangat prihatin dengan kondisi persepakbolaan Indonesia dimana pada musim 2009-2010 terdapat 27 pertandingan yang harus digelar tanpa penonton akibat masalah keamanan.
"Pertemuan ke AFC itu tak lain untuk mendapatkan penjelasan bahwa pengamanan sebuah pertandingan seharusnya seperti apa, jangan lagi pihak kepolisian harus merasa takut untuk mengamankan sebuah pertandingan sepakbola resmi," ujarnya.
Mengenai kontrak sponsorship Yunanto menyebut ada sedikit peningkatan dibanding tahun lalu dimana PT Djarum mengucurkan dana sebesar Rp37,5 miliar dan tahun 2008-2009 sebesar Rp35 miliar.
"Untuk 2010-2011 sekitar Rp40 miliar-lah, yang artinya ada sedikit peningkatan dibanding tahun lalu," ujarnya.
Sejalan dengan peningkatan nilai sponsorship tersebut, ia kembali berharap kejadian sulitnya mendapat izin pertandingan dari pihak kepolisian tidak lagi terulang.
Pada musim lalu, masalah perizinan telah memaksa PT Liga menjadwal ulang beberapa laga dan mengakibatkan pertandingan harus digelar tanpa penonton.
Kejadian itu diakui Yunanto tidak menguntungkan bagi pihak sponsor karena promosi brand Djarum yang dilakukan di areal stadion tidak berjalan secara maksimal.
Meski belum dilakukan penandatanganan sponsorship antara PT Djarum dengan PT Liga untuk 2010-2011, namun Yunanto bisa memastikan PT Djarum akan tetap mensponsori kompetisi sepakbola nasional tersebut yang sudah berjalan sejak tahun 2005.
"Kami sudah beberapa kali bertemu dan membahas hal ini dengan PT Liga, prinsipnya sudah sepakat melanjutkan kontrak sponsor, tetapi penandatanganan belum dilakukan." Demikian Yunanto Ali. (ANT-132/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
