Jakarta (ANTARA News) - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Rakyat (Gerindra), Prabowo Subianto menilai, para elit politik Indonesia naif dan terlalu berkiblat ke barat.

"Mungkin karena para elit kita lebih banyak merupakan produk barat, sehingga semua perkembangan yang terjadi di barat, dianggap baik dan wajib diterapkan di Indonesia," katanya, saat memberikan sambutan pada peluncuran buku "Dari Soeharto Untuk Indonesia," di Auditorium Adhyana Wisma Antara Jakarta, Rabu malam.

Akibatnya, tambah dia, Indonesia menjadi negara yang inferior, rendah diri hingga kehilangan jatidirinya termasuk dalam membuat kebijakan ekonomi nasional. "Ekonomi kita yang mengacu pada barat yakni neoliberalisme, jelas-jelas tidak menguntungkan rakyat. Bahkan, di AS pun sudah mengubah kebijakan ekonominya karena terbukti tidak menguntungkan," tuturnya.

Tetapi, hingga kini para elit, ahli ekonom belum mengubah kebijakan ekonomi nasional yang jelas-jelas tidak menguntungkan rakyat. "Presiden AS Barack Obama, telah mengubah strategi pengelolaan ekonominya, tetapi elit kita, ahli ekonomi kita belum mau berubah," ujar mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali Indonesia kembali pada UUD 1945 terutama pasal 33 guna menciptakan sistem ekonomi nasional yang menguntungkan rakyat. "Ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang cocok bagi Indonesia dan menguntungkan rakyat," ujar Prabowo.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009