Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terus memproses rencana perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dengan menyeleksi sejumlah perusahaan sekuritas yang bakal menjadi penjamin emisi (underwriter) perusahaan tambang tersebut.

"Kami masih menyeleksi calon underwriter untuk IPO, semua masih dalam proses," kata Presiden Direktur PTNNT, Martiono Hadianto kepada pers di Jakarta, Selasa malam.

Menurut Martiono, manajemen perusahaan juga telah melakukan pertemuan dengan jajaran direksi Bursa Efek Indonesia untuk menanyakan seputar proses IPO.

Meski begitu, waktu pelaksanaan penerbitan 10 persen saham baru PTNNT itu belum bisa ditetapkan karena menunggu rampungnya divestasi tujuh persen saham asing Newmont untuk tahun 2010. "Pelaksanaan IPO itu menunggu selesainya divestasi saham Newmont yang dijadwalkan paling lambat November tahun ini," katanya.

Ia menjelaskan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Agustus 2010, para pemegang saham secara prinsip setuju perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana.

Melalui IPO, Newmont ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat, termasuk yang ada di Sumbawa untuk membeli saham PTNNT. Dengan penerbitan saham baru, perusahaan mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan ekonomi secara luas.

"IPO juga akan membuat PTNNT lebih mudah untuk mencari dana pada saat membutuhkan dana yang besar," katanya.

Ia berencana akan mengirim surat izin pelaksanaan IPO kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) usai divestasi nanti. "Surat ke Menteri akan diajukan usai divestasi," tambahnya.

Susunan pemegang saham PTNNT saat ini terdiri atas pemegang saham asing (Newmont dan Sumitomo) sebesar 56 persen (termasuk tujuh persen) saham divestasi 2010 yang sedang dalam proses, PT Multi Daerah Bersaing sebesar 24 persen, PT Pukuafu Indah sebesar 17,8 persen dan PT IMI 2,2 persen.

Mengenai keberatan yang dilayangkan Pukuafu Indah terhadap rencana IPO Newmont, Martiono menyatakan, rencana IPO tersebut sudah memperoleh persetujuan dari pemegang saham pada RUPSLB 19 Agustus 2010.

Ia juga menegaskan bahwa perusahaan telah mengundang semua pemegang saham untuk hadir dalam RUPSLB tersebut, namun pihak Pukuafu tidak hadir. Karena itu, Martiono mempersilakan apabila pihak Pukuafu ingin mengajukan somasi terhadap Newmont terkait rencana IPO perusahaan.(*)
(T.F004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010