Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa pertimbangan jabatan dan kepangkatan di lingkungan Kementerian Agama steril dari segala kepentingan dan pesan sponsor dari mana pun.

Ketika memberi sambutan pada pelantikan pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Agama di Jakarta, Rabu, Suryadharma Ali menegaskan bahwa komitmen tersebut dipegangnya sejak hari pertama mengemban amanah sebagai Menteri Agama.

Sebagai muslim, katanya, perlu mempedomani hadis dari Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, "Siapa di antara kalian yang mengangkat seseorang dalam suatu jabatan, sedangkan ada orang lain yang lebih pantas dan layak, maka sesungguhnya dia telah berkhianat".

Ia meminta semua pejabat di lingkungan Kementerian Agama memiliki komitmen dan semangat yang sama, sesuai prinsip "the right man on the right place", yakni memilih orang yang tepat untuk mengisi posisi dan tugas yang tepat pula.

Pejabat Kementerian Agama yang dilantik itu antara lain untuk eselon I adalah Prof Dr H Abdul Djamil MA sebagai Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggantikan pejabat sebelumnya Prof Dr Atho Mudzhar MA. Sedangkan yang lainnya meliputi sejumlah pejabat eselon II di kementerian tersebut.

Dalam kesempatan itu, Menag juga meminta agar pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Agama harus menjadi perhatian.

Dalam kaitan ini, ia pun meminta perhatian Kepala Badan Litbang dan Diklat, Kepala Biro Kepegawaian, serta para Sekretaris untuk melakukan pembenahan manajemen SDM yang merupakan unsur vital di dalam organisasi.

Manajemen SDM tidak dapat dilihat sebagai suatu yang berdiri sendiri, tetapi memiliki keterkaitan secara teknis dan substansial dengan aspek lain, seperti dengan program diklat pegawai dan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesekretariatan yang ada di setiap unit eselon satu, serta satuan kerja di daerah.

Paradigma baru manajemen SDM di era informasi digital saat ini memberi penekanan dan perhatian yang besar terhadap kepuasan kerja.

Menag juga meminta keseriusan langkah dan upaya semua pihak agar kepuasan kerja PNS dapat diwujudkan di lingkungan organisasi Kementerian Agama di pusat dan daerah.

Faktor-faktor pembentuk kepuasan kerja, di antaranya adalah pekerjaan yang menantang, penghargaan yang tidak diskriminatif, suasana kerja yang inspiratif, nyaman dan kondusif, serta kerja sama tim yang saling membantu, katanya.

Badan Litbang dan Diklat harus menjalin koordinasi timbal balik dengan semua unit eselon satu. Sebab, kegiatan penelitian dan diklat tidak semata-mata untuk penelitian dan diklat itu sendiri. Hasil penelitian dan diklat pegawai adalah untuk merespon kebutuhan dan tuntutan kemajuan organisasi secara keseluruhan.

Menyangkut kegiatan penelitian lektur keagamaan, menurut Menag, hal itu cukup penting dalam rangka pelestarian karya intelektual Islam serta mendorong berkembangnya produktivitas kultural yang memperkuat bangunan peradaban.

"Pusat Penelitian Lektur Keagamaan juga dituntut proaktif melakukan pemantauan terhadap penyebaran paham dan aliran keagamaan bermasalah, terutama yang dilakukan melalui media cetak dan digital," katanya.

(E001/A041/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010