Jakarta (Antara News) - Selama sepuluh tahun kehadirannya, ESQ turut membangun karakter anak-anak bangsa terutama para mahasiswa yang peduli masa depan bangsa ini, demikian kata Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, di depan peserta Pelatihan ESQ bagi mahasiswa baru UI di Jakarta, Rabu (25/8).

"Bangsa ini beruntung karena memiliki ESQ, karena itu saya protes besar ketika ada salah seorang mufti Malaysia memfatwakan ESQ haram, padahal ia tidak mengetahui apa itu ESQ sesungguhnya" tambahnya.

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, ada satu mufti di Malaysia diantara 14 mufti di negeri jiran itu yang menyatakan ESQ haram. Meskipun, Sidang Majelis Mufti sebelumnya menyatakan tidak ada masalah dengan metode pembentukan karakter ESQ yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian itu.

Saat berbicara tanpa teks di depan peserta pelatihan, Hatta memberikan pembekalan bagi mahasiswa baru. "Kalian harus lebih siap menghadapi perubahan. Perubahan adalah peluang bukan ancaman karena itu kalian harus memiliki jiwa entrepreneurship. Ubah krisis menjadi peluang".

Selanjutnya, Hatta menambahkan bahwa entepreneurship tersebut harus menghasilkan inovasi yang dilandasi moral atau etika. "Inovasi harus berorientasi pada kepedulian atau memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. ESQ memperkuat kecintaan kalian terhadap orang lain dan negeri ini" kata Hatta.

"Bumi ini hanya diwariskan kepada orang-orang yg saleh, yaitu orang-orang yg dapat memberikan nilai tambah atau manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Untuk itulah kalian dididik agar lebih siap memimpin generasi tahun 2020, 2030 kelak. Saatnya, Indonesia lebih disegani lagi oleh dunia", katanya.

"UI selalu di garda terdepan perubahan di negeri ini. Kalian adalah calon-calon Presiden dan wapresnya. Banyak Menteri dari UI. Siapkanlah bekal ilmu dan karakter kalian sejak sekarang," pesan Hatta Radjasa kepada 8.140 peserta pelatihan dua hari 24-25 Agutus 2010 itu.

Pewarta: Bambang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010