Jayapura (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Papua masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tewasnya seorang wartawan Merauke TV di Merauke, Jumat (30/7).

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Bekto Suprapto, di Jayapura, Jumat, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus yang menimpa Ardiansyah Matrais yang ditemukan tewas terapung di sungai daerah Gudang Arang.

"Hingga kini, kami terus menyelidiki penyebab tewasnya Ardiansyah. Namun saat ini kami belum bisa memastikan penyebab pastinya karena belum menerima hasil visum dari tim Labfor di Makasar," ujar Kapolda.

Pihaknya bersama Polres Merauke, lanjut Bekto, masih menyelidiki motif yang terjadi terhadap korban. Beberapa saksi beserta keluarga juga sudah dimintai keterangan untuk membantu polisi mengungkapnya.

"Sampai sekarang kami belum bisa menyimpulkan apakah korban tewas akibat dibunuh atau bunuh diri. Namun dari hasil outopsi, kematian Ardiansyah tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan dari hasil visum juga mengatakan bahwa korban positif tewas di dalam air," katanya.

Sementara itu, ujar Bekto, menanggapi pernyataan Kabid Humas Mabes Polri yang menyatakan bahwa Ardiansyah tewas karena dibunuh, pihaknya akan mencari tahu kebenarannya.

"Saya sendiri tidak pernah mendengar apa yang disampaikan Kabid Humas Mabes Polri, karena tidak mungkin Mabes Polri lebih tahu daripada penyidik. Untuk itu saya akan mencari tahu dari mana informasi itu di dapat, jika nantinya terbukti salah maka saya akan tegur," katanya.

Kapolda juga menjelaskan bahwa Alm Ardiansyah bukanlah seorang wartawan.

"Sebelumnya memang Ardiansyah pernah menjadi wartawan di majalah JUBI Jayapura, namun setelah ia kembali ke Merauke dirinya hanya magang di Merauke TV," jelasnya.

Meskipun demikian, tegas Bekto, Polda tidak akan berhenti untuk mengungkap penyebab tewasnya Ardiansyah.

"Jika nanti terbukti ia tewas akbibat di bunuh, siapapun pelakunya akan ditangkap. Dan apabila ia tewas akibat ungkapkan itu," tasndasnya. (ALX/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010