Samarinda (ANTARA News) - Hingga semester pertama 2010, semua bankkonvensional yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengucurkan kredit kepada pelaku usaha di berbagai sektor senilai Rp28,135 triliun, atau naik 26,39 persen dari 2009.

"Kredit dari semua bank konvensional senilai Rp28 triliun itu khusus dikeluarkan bank yang beroperasi di Kaltim, sedangkan usaha yang biayanya dari bank di Kaltim dan dari luar, total senilai Rp44,960 triliun," kata Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Samarinda, Gentur Wibisono, di Samarinda, Minggu.

Dia melanjutkan, nilai kredit Rp28 triliun itu untuk pemberian modal kepada pelaku usaha yang bergerak di berbagai bidang, di antaranya sektor pertanian, pertambangan, industri, konstruksi, angkutan, perdagangan, jasa sosial, dan jasa dunia usaha.

Rinciannya adalah, untuk usaha di sektor pertanian, kredit yang digelontorka hingga semester pertama 2010 senilai Rp913,411 miliar, sedangkan pada semester pertama 2009 senilai Rp1,016 triliun, atau mengalami penurunan minus 10,16 persen.

Untuk sektor pertambangan, kredit yang dikucurkan bank konvensional (umum) senilai Rp1,274 triliun, sementara pada semester pertama 2009 senilai Rp768, 428 miliar, atau terjadi peningkatan sebesar 65,84 persen

Selanjutnya usaha di bidang industri. Kredit yang dikucurkan bank konvensional di Kaltim untuk kegiatan ini hingga semester pertama 2010 senilai Rp1,119 triliun, sementara pada semester pertama 2009 sebesar Rp737,235 miliar, atau naik sebesar 51,82 persen.

Di sektor listrik, gas dan air mengalami peningkatan sangat drastis, yakni pada semester pertama 2009 senilai Rp40,535 miliar, dan nilai kredit pada semester pertama 2010 menjadi Rp171,676 miliar, atau naik sebanyak 323,55 persen.

Namun, sektor konstruksi benasib sama dengan sektor pertanian, yakni mengalami penurunan. Pada 2009 sektor konstruksi tumbuh senilai Rp3,041 triliun, namun pada semester pertama 2010 menjadi Rp2,756 triliun, atau turun minus 9,36 persen.

Untuk sektor perdagangan, pada 2009 kredit yang dikucukan bank konvensional untuk usaha jenis ini senilai Rp5,039 triliun, kemudian pada semester pertama 2010 sebanyak Rp5,395 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 7,07 persen.

Selanjutnya kredit bank yang dikucurkan untuk usaha di sektor angkutan pada Juni 2009 senilai Rp1 triliun, namun pada semester pertama 2010 senilai Rp1,58 triliun, atau terjadi kenaikan sebesar 57,56 persen.

Sektor lain yang mengalami peningkatan sangat drastis adalah usaha di bidang jasa sosial, yakni pada 2009 kredit yang dikucurkan bank senilai Rp267,776 miliar, namun hingga Juni 2010 senilai Rp1,511 triliun, atau naik sebesar 464,29 persen.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010