Pagaralam (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel), masih menemukan banyaknya penjual makanan diberbagai supermarket sudah tidak layak konsumsi atau kadaluarsa.

"Kita minta pihak terkait melakukan pengawasan khusus untuk makanan yang dijual disejumlah pusat perbelanjaan dan pusat jajanan lainnya," kata Sekretaris YLKI Pagaralam, Wawan Eriansyah, Minggu.

Dia mengatakan, bukan hanya kadaluarsa tapi ada juga makanan bermerek luar beredar diberbagai tepat yang menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari terutama makanan untuk buka puasa. Bahkan termasuk minuman kaleng dan manakan ringan.

Ia mengatakan, kebanyakan makanan yang sudah habis masa penggunaannya ini untuk jenis roti kemasan, kacang, snack, coklat kemasan dan ada beberapa makan lainnya termasuk permen.

"Hal kecil ini biasanya kurang diperhatikan masyarakat karena anggapan mereka setiap barang yang dijual semunya layak konsumsi, padahal ada batas waktunya," kata dia.

Menurut Wawan, cukup banyak juga ditemukan makanan yang sudah kadaluarsa dipenjual belikan secara eceran melalui pedagang gerobak termasuk warung manisan kecil.

"Memang kelemahan kita pengawasan terhadap konsumen sangat lemah sehingga keadaan ini jarang terpantau hingga ke tingkat yang paling bawah seperti warung-warung padahal bisa dipastikan hampir 40 persen terkadang sudah kadaluarsa masih dijual," ungkapnya.

Menurut dia, kalau untuk tingkat warung yang ada di perdesaan selain masyarakat dan penjual tidak mengerti batas penggunaan dan kurangnya sosialisasi baik dari pemerintah setempat dan BPOM.

"Kita sering abaikan hal ini, baru mengambil tindakan ketika sudah ada korban dan bahkan beberapa waktu lalu ada sekitar enam warga Pagaralam meninggal akibat minuman oplosan. Tapi kedaan ini belum membuat pihak terkait mengambil tindakan tegas," urai dia.

Sementara itu Kepala Dinas Perindagkop dan PKM, Firmanudin, mengatakan pihaknya akan melakukan kerjasama dengan instansi tekait untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan. Kemudian akan disusul dengan pengawasan melalui inspeksi mendadak (sidak) secara rutin disemua pusat perdangan setempat.

"Sebetulnya peran aktif semua pihak sangat diharapkan dalam memberikan pengawasan terhadap peredaran obat-obatan dan makanan agar masyarakat tidak menjadi korban dengan masih beredarnya makanan tak layak konsumsi," katanya menambahkan.
(T.ANT-127/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010