Brastagi (ANTARA News) - Diperkirakan lebih kurang 6.000 warga yang mengungsi akibat meledaknya Gunung Sinabung di Kecamatan Payung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, sejak Sabtu, (28/8) sekitar pukul 23.00 WIB, ditampung untuk sementara waktu di Kota Brastagi dan Kabanjahe.

Camat Kota Brastagi Swingli Sitepu (50) kepada ANTARA News, Minggu, mengatakan bahwa warga tersebut ditampung di Jambur yang biasa dijadikan tempat pertemuan atau pesta perkawinan bagi mayarakat Karo.

Ia mengatakan, dipilihnya Jambur bagi tempat penginapan bagi pengungsi itu, karena lokasi tersebut dinilai sangat tepat dan mudah untuk mengumpulkan warga tersebut, sehingga mereka tidak pisah dengan keluarganya.

Selain itu, Jambur itu juga cukup luas dan memiliki panjang 50 meter dan lebar mencapai 20 meter, dan mampu menampung warga sekitar 3.000 orang.

"Jambur ini adalah sangat membantu para pengungsi yang telah meninggalkan rumah mereka akibat terjadinya ledakan Gunung Sinabung yang sempat memuntahkan larva dan semburan api, serta belerang," katanya.

Menurut Camat Brastagi itu, pihaknya hanya menyediakan tempat bagi pengungsi yang berasal dari Kecamatan Naman Tran, Kabupaten Tanah Karo.Sedangkan kecamatan yang terkena semburan larva atau paling dekat dengan Gunung Sinabung itu, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Payung, Kecamatan Naman Tran dan Kecamatan Tiga Derked.

Namun, pengungsi yang ditampung di Jambur Taras di Kota Brastagi ini, umumnya warga dari Kecamatan Naman Trans yang terdiri dari 14 Desa.Saat ini, warga yang menghuni Jambur Taras, sekitar pukul 14.00 WIB, sudah tercatat 2.000 lebih dan pengungsi itu terus berdatangan, sehingga lokasi ini semakin padat.

"Kita mulai kewalahan menerima pengungsi dari berbagai desa.Tadi pagi Bupati Tanah Karo DD Sinulingga sudah mengunjungi para pengunggsi tersebut," kata Sitepu.

Ketika ditanya kapan pengungsi itu ditampung di Jambur Taras, Sitepu mengatakan, sejak Minggu (29/8) pukul 02.00 WIB sampai saat ini.Para pengungsi itu juga sudah diberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, supermi, minuman mineral aqua, dan lainnya.

Sementara itu, di lokasi Jambur Taras itu, juga didirikan dua tenda ukuran besar milik Dinas Sosial Tanah Karo, juga disiapkan tim kesehatan untuk memeriksa kesehatan para pengungsi yang dalam keadaan lemas dan kurang tidur.

Sementara itu, sejumlah pengungsi yang ada di Kota Kabanjahe atau Ibu Kota Kabupaten Tanah Karo, Jambur Guru Pulungan ,Jambur Lige, Jambur Dalihan Natolu, Jambur Adil Makmur, Jambur Sempakata, Jambur Kuah Lao Pati sudah dipadati para pegungsi sejak Minggu malam pukul 02.00 WIB.

Setelah terjadinya letusan itu, warga yang berada di bawah kaki Gunung Sinabung terpaksa mengungsi dan menyelamatkan diri ke Kota Brastagi dan Kabanjahe.

Lokasi Jambur yang sangat padat adalah Jambur Lige di Jalan Meriam Ginting Kabanjahe yang dipadati sekitar 2.500 pegungsi.

Selain, Jambur ditempati para pengungsi itu juga Gedung Nasional, Pendopo Aula Bupati Tanah Karo di Jalan Jamin Ginting Kabanjahe.Kedua tempat itu dihuni ratusan penghuni.

Gunung Sinabung merupakan gunung yang tertinggi di Sumatera Utara yang memiliki ketinggian 2.640 meter diatas permukaan laut atau sekitar 25 Km arah Selatan Kota Kabanjahe.

Kordinat puncak Gunung Sinabung adalah 3 derajat 10 menit LU, 98 deraja menit BT.

Gunung Sinabung tersebut jaraknya sekitar lebih kurang 110 Km arah Barat Kota Medan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010