Tasikmalaya (ANTARA News) - Dosen dan penyair muda Bode Riswandi asal Tasikmalaya menyatakan, dalam menuangkan kata-kata menjadi seuntai puisi bukan merupakan pekerjaan melamun.

"Kata siapa menulis puisi bekerja melamun. Ini yang harus kita lawan," kata Bode saat membedah buku kumpulan puisi Mendaki Kantung Matamu di aula bahasa Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu.

Buku kumpulan puisi `Mendaki Kantung Matamu` salah satu karya tulis Bode, kelahiran 1983 yang juga pengajar bahasa dan sastra di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, bergiat di berbagai komunitas seni.

Ia menegaskan kepada seluruh mahasiswa sastra Indonesia universitas Siliwangi yang hadir dalam bedah buku itu bahwa menulis puisi bukan pekerjaan asal-asalan.

"Kita tepis bila ada anggapan menulis puisi adalah iseng, tidak ada kerjaan, kita harus melawan itu," katanya memberi semangat kepada kalangan mahasisiwa yang hadir dalam bedah buku puisi karyanya itu.

Menurut dia, menulis puisi merupakan pekerjaan dengan ikhlas dan wajar serta tekad kuat yang memiliki kepekaan terhadap peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar.

Ia menjelaskan menulis puisi tidak bisa diajarkan tetapi merupakan suatu keinginan dari pribadi manusia yang memiliki keinginan menjadi penulis puisi.

"Ada pengalaman bahwa melalui puisi ada seniman yang kemana-mana semua ditanggung oleh puisi, mereka (penulis puisi) berangkat ke luar kota diongkosi puisinya," katanya.

Menurut dia, kehadiran puisi tidak akan lepas dari aktivitas keseharian manusia dan bukan tidak mungkin ada manusia yang mencari pembenaran ke dalam puisi, ketika ajaran yang diyakininya tidak lagi berterima padanya. (*)
(U.KR-FPM/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010