master plan sudah ditandatangani dari Pemprov Malut, Kesultanan Tidore, Pemkot Tidore Kepulauan dan Pemkab Halmahera Barat.
Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara menyatakan untuk merealisasikan rencana pembangunan kawasan khusus Ibu kota Provinsi Malut Sofifi ditaksir membutuhkan anggaran mencapai Rp5 triliun.

"Saya berharap kawasan khusus ini dipercepat, apalagi kecamatan yang masuk dalam kawasan khusus pembangunannya akan direalisasikan, sehingga bersama tim khusus Kemendagri telah merancang anggaran sebesar Rp5 triliun," kata Wali Kota Tikep, Capt Hi Ali Ibrahim di Ternate, Minggu.

Menurut Ali Ibrahim,  kawasan khusus itu beberapa bulan lalu sudah disampaikan oleh Gubernur Provonsi Maluku Utara saat kunjungan kerja di Kao, Kabupaten Halmahera Utara dan berdasarkan instruksi Mendagri untuk melakukan berbagai langkah-langkah strategis.

"Dari langkah-langkah itu maka terbentuklah tim kawasan khusus. Kami sudah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali di Jakarta," katanya.

Selanjutnya,  sudah ada kesepakatan-kesepakatan program yang telah menjadi  "master plan" dan sudah ditandatangani oleh Pemerintah Provinsi Malut, Kesultanan Tidore, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat.

Menurut dia,  yang terpenting selanjutnya adalah ada payung hukum dulu dan  tahun depan masuk program perencanaan Pemerintah Pusat.
 
Sebelumnya, Kemendagri menjadikan ibukota Provinsi Malut Sofifi sebagai kawasan khusus untuk percepat pembangunan dengan mencari formulasi dan langkah terbaik yang dapat digunakan untuk membangun Kota Sofifi.

Kemendagri melalui Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Pembentukan Jaringan Apep Fajar Kurniawan telah turunkan tim ke Sofifi untuk melakukan sinkronisasi data yang dibutuhkan terkait dengan usulan Gubernur Malut ke Presiden Jokowi untuk menjadikan Sofifi sebagai kawasan khusus.
 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021