Jakarta (ANTARA News) - Teknokrat olahraga Mangombar Ferdinand Siregar (82) sejak Senin malam lalu dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat karena sakit.

"Benar, disini dirawat Bapak MF Siregar. Beliau masuk kesini sejak hari Senin 30 Agustus lalu," ujar Asti Cahyanti, bagian informasi rumah sakit Abdi Waluyo ketika dikonfirmasi, Rabu malam.

Tokoh olahraga yang telah banyak memberikan sumbangsihnya bagi kemajuan olahraga Indonesia ini dilarikan ke rumah sakit setelah kondisi kesehatannya menurun sejak Senin sore.

Menurut keterangan tim dokter RS Abdi Waluyo, MF Siregar yang mantan Sekjen KONI Pusat (1971-1986) disebutkan mengalami gejala stroke dan beristirahat di kamar 204 dengan hanya didampingi keluarga dekat.

Salah seorang wartawan Alwan Zablam yang sempat menjenguknya mengatakan, kondisi kesehatan MF Siregar sejauh ini belum stabil.

"Ia sementara tidak boleh berpikir masalah pekerjaan atau apa pun yang berkaitan dengan olahraga sehingga kesehatannya bisa terganggu lagi," ujarnya.

Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo sudah menyempatkan membesuk pada Senin malam, tak lama setelah mendapat kabar sakitnya MF Siregar.

Karena pengalamannya yang begitu besar, MF Siregar yang hampir seluruh usianya dihabiskan dalam dunia olahraga menjadi tumpuan bagi Rita Subowo dalam upaya memperoleh solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi di dunia olahraga, baik lokal mau pun global.

Hingga lanjut usia MF Siregar yang dilahirkan di Jakarta, 11 November 1928 masih mengabdikan dirinya untuk olahraga, termasuk cabang bulutangkis.

Ia pernah menerima anugerah Penghargaan Emas "L?Ordre Olympique" dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) tahun 1986.

MF Siregar menyukai sepakbola sejak kecil serta menjadi atlet lari dan renang ketika remaja dan usia muda.

Semasa menjadi anggota DPR-GR/MPRS tahun 1968-1971 ia pernah pula memperoleh beberapa penghargaan dari pemerintah, pernah memimpin PB PRSI (renang) dan menjabat Sekjen PB PBSI (bulutangkis) serta turut menyusun konsep lahirnya Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN). (*)
(ANT-132/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010