Bogor (ANTARA News) - Sebuh warung internet yang terletak di Jalan Drs Dana Saleh Sasmita RT 2 RW 7 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, hangus dilalap jago merah, Kamis dini hari.

Menurut keterangan Kapolsek Bogor Selatan, Kompol Euis Kartini, peristiwa terjadi sekitar pukul 01:00 WIB.

"Diduga api berasal dari konsleting kipas angin yang ada di warnet tersebut," katanya dilokasi kejadian.

Pantauan ANTARA dilapangan, ada dua warnet yang terkena kobaran api, yakni Naga Net dan Green Net. Hanya saja api menghanguskan satu bangunan warnet Naga Net, sementara Green Net mengalami rusak bagian atas bangunan akibat serempetan api.

Menurut Manap (24) petugas teknisi di Green Net, api berasal dari Naga Net. Saat kejadian, warnet masih beroperasi melayani game online.

"Tiba-tiba, ada orang yang teriak-teriak, dikira maling, ternyata api. Api cepat membesar karena banggunan atas terbuat dari kayu," kata Manap yang diamini Adi (26) operator Green Warnet.

Jessy (35) pemilik Green Net, mengaku mengalami kerugian sekitar Rp50 juta, sebanyak delapan unit computer, satu unit Ac dan Lemari Es yang terdapat di bangunan yang dikontraknya tersebut tersiram api pemadam kebakaran.

"Ditaksir sekitar Rp50 juta mbak, karena hampir semua komputer tidak bisa diselamatkan dari air, meski bangunan selamat dari api," ujarnya.

Api berhasil dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebaran yang menurukan enam unit mobil damkar Kota Bogor dan satu unit mobil Damkar milik Kabupaten Bogor.

"Api berhasil kita padamkan sekitar pukul 02:19 WIB," ujar Jaya petugas Damkar Kota Bogor.

Kapolsek Bogor Selatan, Kompol Euis Kartini menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kerugian kebakaran, namun dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, petugas akan melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kebakaran.

"Saat ini kita akan memasang garis polisi untuk mengamankan barang bukti guna penyelidikan," ucapnya.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat setempat untuk mewaspadai diri dari bahaya kebakaran dengan meneliti kondisi peralatan listrik pada saat pergi meninggalkan rumah.

Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang merugikan banyak.

"Masyarakat harus lebih hati-hati dan waspada terhadap alat listriknya agar tidak terjadi konsleting. Jika ingin meninggalkan rumah hendaknya periksa kembali dan padamkan aliran listrinya," himbaunya.

Peristiwa kebakaran sempat menghebohkan warga, karena kawasan tersebut tergolong padat penduduk. Sempitnya jalan dan banyaknya warga yang melihat kebakaran menyebakan jalur transportasi tersebut tersendat.

Kemacetan terjadi kurang lebih selama 30 menit dari lokasi kejadian hingga Stasiun Batu Tulis, yang berjarak sekitar 100 meter dari stasiun, berhasil diatur oleh petugas kepolisian.(*)
(T.KR-LR/A020/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010