Jakarta (ANTARA News) - Video pemenang kompetisi "Democracy Video Challenge" yang berjudul "Democracy is Yet to Learn" karya sutradara muda Indonesia Adhyatmika akan ditayangkan di PBB pada September, kata Arend C.Zwartjes, Atase Kebudayaan dari Kedutaan besar AS untuk Indonesia pada Jumat.

Video yang berdurasi sekitar 2 menit tersebut merupakan film pendek yang menjadi salah satu pemenang Kompetisi Democracy Video Challange (DVC) yang diadakan oleh Kedubes AS.

Adhyatmika beserta kelima pemenang lainnya yang berasal dari Iran, Spanyol, Kolombia, Nepal dan Ethiopia memperoleh biaya perjalanan penuh ke Washington D.C., Hollywood, dan New York City pada September.

Para pemenang kompetisi itu akan mengunjungi lokasi pembuatan film/TV, dan akan bertemu dengan sutradara, teknisi film, agen pencari bakat profesional, dan ahli media baru dalam kunjungannya di New York dan Hollywood.

Video para pemenang juga berkesempatan untuk ditayangkan di Motion Picture Association of America (MPAA), Assosiasi Amerika yang bertujuan untuk memajukan kepentingan sturdio film dan juga menetapan sistem penilaian film, kata Zwartjes.

Mereka juga berkesempatan untuk mengunjungi Discovery Channel, New York University dan tampil pada The Today Show di NBC serta bertemu Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kata dia.

Adhyatmika pada konferensi pers di Kedubes AS pada Jumat mengatakan dia terinspirasi untuk membuat film tersebut karena demokrasi bukanlah objek, namun suatu proses dan proses itu baru dirasakan beberapa tahun

belakangan ini walaupun usia negara kita sudah lebih dari setengah abad.

Menurut dia, demokrasi di Indonesia belumlah sempurna dan masih perlu banyak belajar.

"Saya ingin menunjukkan citra positif Indonesia disamping stigma negatif dari dunia barat tentang negara kita. Saya Ingin menunjukkan kalau Indonesia juga mempunyai karya seni yang diakui di dunia internasional," kata dia.

Tujuan dari kompetisi DVC ini adalah bukan untuk memberitahu orang apa arti demokrasi itu, tetapi untuk menanyakan kepada mereka apa arti demokrasi itu, kata Zwartjes.

Kompetisi ini akan diadakan lagi tahun depan dengan mengambil tema yang sama yaitu `Democracy is...".

Namun para peserta dapat mengikuti kompetisi ini tahun depan dengan mengirimkan video pendek, foto, atau pendapat lewat jejaring sosial Twitter tentang apa arti demokrasi itu.

Adhyatmika pada keterangannya ingin menunjukkan dan mendorong generasi muda Indonesia untuk menunjukkan bakatnya dengan menghasilkan karya-karya yang hebat di Indonesia dan di dunia Internasional.


(KR-AES/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010