Buol (ANTARA News) - Pihak keluarga mengaku tidak menemukan tanda-tanda yang menyatakan bahwa Kasmir Timumum bunuh diri di dalam sel tahanan Mapolsek Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Senin (30/8).

Mahmud Hanggi, salah satu kerabat Kasmir di Buol, Minggu mengatakan, sampai saat ini, keluarga korban yakin bahwa pria lima bersaudara itu meninggal dunia akibat kekerasan oknum polisi.

Mahmud merupakan keluarga korban yang pertama kali melihat Kasmir meninggal dunia dalam sel tahanan.

Saat Mahmud datang, jenazah Kasmir tergantung di pintu sel tahanan Polsek Biau.

Mahmud mengaku tidak menemukan adanya tanda-tanda bunuh diri pada diri Kasmir sebab lengannya lentur dan lembek, matanya tidak melotot dan lidahnya tidak menjulur keluar.

"Sampai sekarang saya yakin sekali Kasmir bukan meninggal bunuh diri," kata Mahmud.

Dia mengatakan, jarak kaki dari lantai tempat Kasmir tergantung hanya sekitar 10 centimeter.

Saat dirinya diperlihatkan kondisi Kasmir yang tergantung, Mahmud meminta polisi supaya jenasah tidak dulu diturunkan sebelum dilihat keluarga korban yang lain.

"Tapi begitu saya balik untuk memanggil keluarga, jasad Kasmir sudah diturunkan dari gantungan," katanya.

Mahmud sangat menyayangkan langkah polisi yang menurunkan jenazah korban tanpa menunggu kedatangan pihak keluarga.

"Waktu itu saya lihat ada kertas koran di mulut korban," katanya.

Kasmir, tukang ojeg, ditahan di Mapolsek Biau, karena menabrak seorang polisi di di Kelurahan Leok I, Minggu (28/8) sekitar pukul 22.00 Wita.

Pada Senin (31/8) sore, Kamis meninggal dunia di dalam tahanan.

Akibat kejadian itu, 1 September 2010, ratusan orang menyerang Mapolsek Biau hingga menyebabkan terjadinya kerusuhan hingga hari berikutnya dan mengakibatkan delapan orang tewas.

Sebelum menabrak polisi, Kasmir mengantar Saddam Jasman ke Desa Busak, sekitar 27 kilometer arah selatan Buol.

Sepulang dari Desa Busak, Kasmir menabrak seorang polisi yang sedang melakukan razia kendaraan di tempat gelap.

"Malam itu saya tidak melihat ada polisi karena gelap," kata Saddam.

Saat itu, Saddam ikut jatuh dan pingsan, sehingga dirinya tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan diri Kasmir.(*)
(L.A055*S027/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010