Surabaya (ANTARA News) - Aparat kepolisian sektor (Polsek) Sukolilo, Senin, melakukan penyelidikan terhadap kematian mahasiswa strata dua (S2) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya, Jalan Keputih II, Surabaya, Jawa Timur.

Kapolsek Sukolilo, Ajun Komisaris Polisi Meity Jany Manus, mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan dari warga setempat bahwa ada mahasiswa ITS asal Papua yang tewas di kamar kosnya.

"Saat anggota bergeser kesana, korban masih di dalam kamar dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Setelah kami lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada tanda - tanda kekerasan atau luka akibat benda tajam," ujarnya kepada wartawan ketika ditemui di lokasi.

Korbannya adalah Kornelius Setty, pria asli Sorong, Papua. Di Surabaya, pria berusia 38 tahun tersebut tengah mengikuti pendidikan S2 jurusan Teknik Mesin ITS.

Dijelaskan Meity, korban diketahui pertama kali oleh saksi Joaquin Da Costa, yang juga rekan korban. Saat itu, Joaquin menemukan korban di dalam kamar dalam keadaan meregang nyawa.

"Saksi Joaquin berniat menemui korban karena mendapat telepon dari keluarga Kornelius dari Papua. Tapi ketika ditemui di kosnya, pintu dalam keadaan tertutup. Setelah dibuka paksa, ternyata saksi menemukan korban tidur di atas kasur dan sudah dalam keadaan tak bernyawa," tukas Meity.

Perwira polisi wanita itu juga mengatakan, di kamar kosnya tidak ditemukan tanda - tanda orang lain yang masuk. Hanya saja, di meja kamar ditemukan berbagai merk obat-obatan.

"Dugaannya memang disebabkan overdosis, tapi polisi tidak bisa memastikannya. Karena itu, korban masih harus diotopsi di Rumah Sakit Umum dr. Soetomo," jelas mantan Kepala Urusan Bina Operasional Satreskoba Polrestabes Surabaya tersebut.

"Polisi masih akan memintai keterangan beberapa saksi untuk memastikan kematian korban," kata Meity menambahkan.

Dari keterangan beberapa saksi yang juga rekan korban di lokasi kejadian, Kornelius adalah seorang tenaga pendidik di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) di Sorong. Karena berkesempatan meneruskan ke sekolah lebih tinggi, korban memilih kuliah jurusan teknik di ITS.
(T.ANT-165/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010