Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia sepakat mempercepat penyelesaian perbatasan laut dan akan mengadakan empat pertemuan hingga Desember 2010, sebagai hasil dari pertemuan Komisi Bersama bagi Kerja Sama Bilateral (JCBC) di Kota Kinabalu, Senin.

"Kedua Menlu RI dan Malaysia akan bertemu lagi di sela-sela sidang umum PBB pada minggu ketiga September 2010," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bersama mitranya Anifah Aman dalam jumpa pers bersama di Kota Kinabalu, Senin.

Selain itu perundingan perbatasan tingkat teknis ke-16 dan 17 telah dijadwalkan masing-masing pada 11-12 Oktober 2010 di Malaysia dan 23-24 November 2010 di Indonesia.

Kedua Menlu akan bertemu kembali, lanjut Marty, pada pertemuan JCBC pada Desember 2010. "Jadi akan ada pertemuan intensif mengenai penyelesaian perbatasan laut yakni dua kali pertemuan teknis dan dua kali pertemuan Menlu hingga Desember 2010," tambahnya.

"Kami cukup puas dengan hasil perundingan di Kota Kinabalu karena menghasilkan empat jadwal pertemuan yang akan mempercepat penyelesaian batas-batas laut antara Indonesia-Malaysia yang masih menjadi sengketa di Selat Malaka, Selat Singapura, Laut China Selatan dan di Selat Sulawesi," ujarnya.

Selain menghasilan jadwal perundingan, kedua negara sepakat untuk penerapan prosedur tetap (SOP) dan rule of engagement (ROE) bagi para petugas terkait di lapangan untuk mencegah terulangnya insiden serupa terjadi pada mendatang.

Menlu Malaysia Anifah Aman mengatakan, dalam kaitan ini, kedua negara telah menyepakati agar unsur sipil kedua negara yaitu Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) dari Indonesia dan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) dimasukkan dalam struktur general border committee (GBC) yang sudah ada.

Penyempurnaan SOP dan ROE semakin penting mengingat proses perundingan akan memakan waktu yang tidak singkat.

Anifah juga mengatakan perlunya ada sistem informasi yang dapat dan cepat mengetahui asal kapal nelayan di tengah laut sehingga aparat keamanan laut dapat memberikan peringatan lebih dahulu sebelum mereka melanggar wilayah kedaulatan negara tetangga.

"Juga diperlukan pertemuan intensif antarpetugas keamanan laut kedua negara agar saling mengenal lebih dekat dan terbangun hubungan baik sebagai kedua negara bertetangga dan serumpun," tambah Anifah.

Menlu RI dan mitra sejawatnya dari Malaysia memulai perundingan empat mata mulai pukul 15.00 hingga 16.00 waktu setempat, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama kedua delegasi hingga pukul 17.15.
(A029/M016)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010