Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melepas seluruh saham di tiga BUMN, PT Cambrics Primissima, PT Kertas Padalarang, dan PT Sarana Karya, senilai Rp340 miliar.

"Pelepasan seluruh saham pemerintah di perusahaan itu, merupakan bagian dari 7 BUMN yang akan diprivatisasi pada tahun ini," kata Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, usai mendampingi Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin.

Menurut Said, pelepasan saham tiga perusahaan itu dilakukan dengan mekanisme strategic sales".

Alasan pemerintah melakukan privatisasi yaitu, nilai ekuitas yang terus menurun, operasional mulai terganggu, sehingga sulit mempetahankan hidup perusahaan, serta terbatasnya akses mendapatkan pendanaan.

Adapun hasil privatisasi tiga perusahaan tersebut, seluruhnya akan disetor ke Kas Negara.

Jumlah saham pemerintah di Cambrics sebesar 52,7 persen, pada Kertas Padalarang 48,54 persen, dan Sarana Karya 100 persen.

Progres privatisasi tiga perusahaan tersebut yaitu, telah mendapat arahan dari Komite Privatisasi, mendapat rekomendasi dari Menteri Keuangan, dan sudah disampaikan dan dibahas dengan DPR-RI.

Sejauh ini, diutarakan Said, saham Cambrics Primissima perusahaan yang bergerak pada industri pemintalan benang ini, diminati Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) yang juga merupakan pemegang saham eksisting.

PT Perum Peruri tertarik membeli saham Kertas Padalarang, sedangkan perusahaan produsen aspal Sarana Karya saat ini sedang kerjasama operasional dengan PT Timah.

"Pelaksanaan privatisasinya, tinggal persetujuan DPR saja, proses penerbitan PP dan pembentukan tim lalu seleksi dan penetapan lembaga/profesi penunjang," ujarnya.

Menurut catatan Kementerian BUMN, selain privatisasi 3 BUMN itu pada 2010 akan melepas kepemilikan saham (IPO) maksimal 30 persen di PTPN III, IV, dan VII.

Namun, pelaksanaan privatisasi ditunda setelah dilakukan restrukturisasi melalui pembentukan perusahaan induk (holding) BUMN Perkebunan.
(R017/B012)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010