Bogor (ANTARA News) - Zaenal Musttaqin (51) warga Kampung Cipanegah, RT 02 RW 03 Desa Sindang Sari, Kecamatan Lembu Situ Sukabumi, tewas dalam kecelakaan bus di tol Jagorawi KM 45 yang terjadi Kamis pada pukul 23:00 WIB.

Zaenal adalah supir mobil L-300 Pick up bernomor polisi F 8567 SJ yang bertabrakan dengan Bus Lajur Utama nomor polisi B 7352 WB yang dikendarai Dadang Suhendar (45) warga Kampung Genteng Kidul, RT 03 RW 01 Desa Wandoyong Sukabumi, bersama seorang kondekturnya Muhammad (31) warga kampung Pangkalan RT 16 RW 06 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Sukabumi.

Peristiwa kecelakaan terjadi jalan Tol Ciawi KM 45 Kampung Sawah, RT 01 RW 07 Desa Pandan Sari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.

Menurut petugas Posko utama Operasi Ketupat Ladoya 2010 Polres Bogor, di Simpang Gadok, kronologi peristiwa kecelakaan antara bis angkutan dengan L-300 terjadi ketika kendaraan Bus Laju Utama bergerak dari arah Ciawi menuju gerbang Tol Ciawi.

Setibanya di TKP bus oleng ke arah kanan, kemudian di saat yang bersamaan dari arah berlawanan datang kendaraan Mitsubisi L-300 yang dikendarai Zaenal, kedua mobil saling bertabrakan, menyebabkan Zainal tewas saat dibawa ke RS PMI Bogor.

"Saat ini jenazah masih di RS PMI menunggu pihak keluarga menjemput," kata Kepala Pos Utama Operasi Ketupat Lodaya 2010, Polres Bogor di Simpang Gadok, AKP Paul Djeke, Jumat.

Korban tewas sekitar pukul 00:00 WIB saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban mengalami luka parah pada bagian kepala, sementara kondektur Bis Laju Utama Mahmudin mengalami luka ringan di bagian kepala.

Sedangkan supir Bus Laju Utama tidak mengalami luka, secara kebetulan bus yang dibawa Dadang tidak berpenumpang, rencananya akan pulang dari Sukabumi menuju Bekasi.

Saat ini ketiganya masih menjalani perawatan di RS berbeda, Supir dan Kondektur Bus ditangani di RS Ciawi sedangkan supir Pick Up dilarikan ke RS PMI Bogor.

Sementara mobil keduanya telah dievakuasi dari badan jalan agar tidak menggangu arus lalu lintas.

Kapolres Bogor, AKBP Tomex Korniawan, yang ditemui saat melakukan pemantauan di Pos Gadok pada pukul 00:00 WIB menyebutkan kecelakaan di malam takbiran terjadi satu kali, sementara total kecelakaan yang terjadi selama H-7 hingga hari H sebanyak tiga kali.

"Ini kecelakaan yang ketiga kalinya sejak H-7, dua diantara kecelakaan itu korbannya mengalami luka parah, sedangkan yang satunya luka ringan." katanya.

Berdasarkan data dari pos polisi Gadok, peritiwa kecelakaan pertama terjadi pada Kamis (8/9) sekitar pukul 13:05 WIB bertempat di Jalan Raya Umum Gunung Puteri Cibubur.

Peristiwa kecelakaan antara kendaraan roda empat jenis Daihatsu Terios nomor polisi B 1442 YP dikendarai oleh Iwan Heryawan dengan sepeda motor Yamaha Mio nomor polisi F 3038 HA yang dikendarai oleh Marsum.

Kronologi kecelakaan berawal dari ketika kendaraan Daihatsu Terios yang bergerak dari arah Cibubur menuju Gunung Puteri setibanya di TKP, diduga pengemudi mengantuk dan oleng ke arah kiri dan menabrak sepeda motor yang berada di depannya.

Kejadian tersebut menyebabkan korban Marsun mengalami pecah di bagian kepala hingga akhirnya meninggal dunia.

Peristiwa kedua terjadi pada pukul 21:40 WIB berlokasi di Jalan Raya Umum Ciawi Sukabumi tepatnya di Kampung Ranji RT 02 RW 07, Desa Teluk Pinang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Peristiwa laka lantas terjadi antara, sepeda motor Honda Supra nomor polisi F 3773 VR dikemudikan oleh Mahpud dengan kendaran Suzuki angkot nomor polisi F 1900 F yang dikemudikan oleh Mansur.

Kronologi terjadi ketika kendaraan sepeda motor bergerak menuju arah Ciawi menuju Sukabumi. Setibanya di TKP bergerak ke kanan jalan menghindari sepeda motor di depan yang berhenti kemudian di saat yang bersamaan dari arah berlawanan datang kendaraan Suzuki angkot, sehingga terjadi tabrakan.

Korban tidak mengalami luka yang cukup parah. Peristiwa kecelakaan yang terjadi dapat menjadi peringatan kepada pengguna jalan.

Tomex menghimbau warga masyarakat yang menggunakan kendaraan untuk berhati-hati dalam berkendara agar terhindar dari bahaya kecelakaan. (LR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010