Magetan (ANTARA News) - Ratusan jamaah tarekat Naqsabandiyah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, baru merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 H lebih satu hari dari ketetapan pemerintah, Sabtu.

Ratusan jamaah ini melakukan Shalat Idul Fitri di beberapa titik di wilayah Kabupaten Magetan. Yakni di Desa Sibatan, Kecamatan Nguntoronadi dengan jumlah jamaah sebanyak 50 orang, lalu di Masjid Satori, Desa Purworejo, Kecamatan Nguntoronadi dengan jumlah jamaah 40 orang.

Kemudian aktivitas yang sama juga terlihat di Masjid Al-Huda Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan, dengan jumlah jamaah 60 orang. Lalu, Masjid milik warga, Laniyo, di Desa Pojok Kecamatan Kawedanan dengan jumlah jamaah 40 orang.

Lalu di Masjid Giripurno, Kecamatan Kawedanan, dengan jumlah jamaah 30 orang, dan Masjid Al-Huda Desa Pingkuk, Kecamatan Bendo, dengan jumlah jamaah mencapai 80 orang.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami merayakan hari raya lebaran lebih lambat dari hari yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar salah satu pengikut tarekat Naqsabandiyah di Kabupaten Magetan, Mardi.

Menurut dia, perbedaan lebih satu hari perayaan hari raya idul fitri tersebut disebabkan karena para ulama Naqsabandiyah belum melihat hilal pada Kamis (9/9.

Sehingga, pihaknya dan pengikut lainnya melakukan istikmal, yakni menggenapkan puasa menjadi 30 hari. Sesuai dengan petunjuk para ulama mereka.

"Dan baru berhari raya pada hari Sabtu ini. Berbeda dengan umat Muslim umumnya yang telah berhari raya pada Jumat kemarin," kata Mardi.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010