Cilacap (ANTARA News) - Seorang wisatawan hilang terseret gelombang saat berenang di Pantai Widarapayung, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Korban bernama Fajarianto (15), warga Desa Pancurendang RT 04 05, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jateng," kata petugas Pos Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Cilacap, Arif di Cilacap.

Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi saat korban bersama dua rekannya sedang berenang di Pantai Widarapayung.

Saat asyik berenang, kata dia, tanpa disadari datang gelombang tinggi yang langsung menyeret tubuh mereka.

Ia mengatakan, dua dari tiga wisatawan tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas penjaga Pantai Widarapayung.

"Namun hingga saat ini kami belum menerima data dua korban selamat karena yang dilaporkan hanya identitas korban yang hilang," katanya.

Menurut dia, pencarian terhadap korban hilang tersebut dilakukan oleh petugas SAR gabungan dengan menyisir tepian pantai.

Akan tetapi hingga Minggu petang, kata dia, keberadaan korban belum diketahui sehingga pencarian akan dilanjutkan pada Senin pagi (13/9).

Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Cilacap mengimbau masyarakat yang hendak memanfaatkan liburan di pantai untuk berhati-hati karena gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (12/9) diprakirakan cukup tinggi.

"Ketinggian gelombang di perairan selatan Jateng dan DIY pada Minggu (12/9) diprakirakan berkisar antara 0,5-3 meter," kata analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Sabtu.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang di wilayah pantai diprakirakan berkisar antara 0,5-2 meter dengan kecepatan angin 15-40 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.

Sementara di wilayah Samudera Hindia, lanjutnya, tinggi gelombang diprakirakan berkisar antara 1,1-3 meter dengan kecepatan angin 25-45 km/jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.

Menurut dia, kondisi tersebut cukup berbahaya bagi wisatawan maupun nelayan berperahu kecil.

"Oleh karena itu, kami mengimbau wisatawan untuk tidak mandi di pantai karena ketinggian gelombang sangat fluktuatif. Gelombang setinggi dua meter bisa datang sewaktu-waktu," katanya.(*)
(U.KR-SMT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010