"Kita berniat memperluas bisnis di sektor properti, membangun dan mengelola lahan di kawasan jalan tol," kata Direktur Keuangan Jasa Marga, Reynaldi Hermansjah, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
Untuk mewujudkan rencananya itu, Jasa Marga akan menggandeng perusahaan lain baik sesama BUMN ataupun perusahaan swasta.
"Kami menilai bisnis properti cukup menarik. Kami bisa bersinergi dengan perusahaan BUMN atau menggandeng swasta," ujar Reynaldi.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga, Frans Sunito menuturkan, pihaknya kini sedang mengkaji beberapa perusahaan yang akan dilibatkan dalam mengembangkan bisnis properti tersebut.
Ia menyebutkan, salah satu perusahaan yang disertakan dalam pengembangan kawasan di sekitar jalan tol adalah PT Pembangunan Perumahan Tbk.
Meski begitu, Frans tidak merinci lebih lanjut berapa besar pembagian porsi saham kedua perusahaan itu.
Ia hanya hanya menjelaskan, bahwa selain properti, Jasa Marga juga akan mengembangkan jalur kabel optik di sepanjang jalan tol.
Di bisnis serat optik ini, Jasa Marga akan memaksimalkan lahan di sekitar jalan tol yang dikelola perusahaan.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Jasa Marga akan menggandeng perusahaan jasa telekomunikasi.
"Kami masih melakukan seleksi melalui `beauty contest` untuk mencari calon mitra di bisnis serat optik," ujar Frans.
Pada Oktober 2010, Jasa Marga akan menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun.
Menurut dia, surat utang diterbitkan itu berjangka waktu 10 tahun senilai Rp1 triliun, dan bertenor 3 tahun senilai Rp500 miliar.
Selain untuk pengembangan bisnis properti, Jasa Marga akan menggunakan dana itu unutk membiayai kembali utang dengan total nilai Rp1 triliun.
Utang yang dilunasi itu meliputi kewajiban obligasi sebesar Rp650 miliar yang jatuh tempo pada akhir 2010, serta pinjaman bank sebesar Rp350 miliar.
Guna membantu penerbitan surat utang itu, Jasa Marga telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities penjamin emisi.
(R017/H-KWR)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010