Paris (ANTARA News/Reuters) - Polisi Prancis mengevakuasi para wisatawan dari Menara Eiffel dan sebuah stasiun kereta bawah tanah (metro) menyusul ancaman bom dari penelepon gelap Selasa malam, kata polisi setempat.

Namun aparat keamanan yang menyisir kedua lokasi itu tidak menemukan bahan peledak, kata seorang juru bicara kepolisian setempat.

Ancaman bom itu berawal dari telepon gelap yang diterima pihak perusahaan yang mengoperasikan menara Eiffel sekitar pukul 20.30. Si penelepon mengatakan, dia telah memasang bom di tempat itu.

"Tim khusus yang telah menyisir seluruh bagian bangunan itu tidak menemukan benda yang mencurigakan. Sekitar 2.000 orang dievakuasi dari lokasi itu," katanya.

Ancaman bom dari penelepon gelap juga melanda Stasiun Metro Saint-Michel. Akibatnya, aparat keamanan mengevakuasi warga yang ada di sana, katanya.

Stasiun tersebut pernah dibom Kelompok Gerilyawan Muslim Algeria (GIA) pada Juli 1995. Dalam insiden itu, delapan orang tewas dan 80 orang lainnya luka-luka.

Aparat kepolisian Prancis dalam kondisi siaga penuh karena adanya peringatan serangan 11 September 2001 di AS dan sidang paripurna Parlemen Prancis untuk memutuskan UU yang melarang penggunaan cadar, burka, dan nikab di ranah publik negara itu.

Pengenalan UU tersebut telah menyulut kemarahan para pemimpin kelompok Muslim radikal terhadap Prancis tetapi kepolisian negara itu tidak mengaitkan hal tersebut dengan ancaman pemboman.
(Uu.KR-BPY/R013/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010