Tokyo (ANTARA News) - Dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan kekuatannya di perdagangan Asia, Kamis, karena Jepang terus menekan pasar dengan ancaman intervensi untuk menjual yen untuk menjaga ekonomi Jepang.

Mata uang AS itu diperdagangkan pada 85,49 yen dalam perdagangan pagi di Tokyo, dari 85,72 yen di New York akhir Rabu, semikian laporan AFP.

Tapi, tingkat yen itu naik tajam dari tertinggi 15-tahun pada 82,86 terhadap dolar yang tercapai Rabu pagi di Tokyo, saat sebelum Jepang masuk ke pasar keuangan untuk membuang yen.

Euro berdiri pada 1,2994 dolar dan 111,09 yen di Tokyo, juga berkurang dari 1,3009 dolar dan 111,50 yen di New York.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pada Kamis mengulang bahwa Jepang akan mengambil "tindakan tegas" di pasar uang saat diperlukan setelah kementerian keuangannya melakukan intervensi untuk membendung kekuatan yen.

"Kami bertekad untuk tidak membiarkan fluktuasi drastis yen," Kan mengatakan dalam konferensi bisnis di Tokyo, dan dinilai banyak kalangan sebagai komentar yang mengindikasikan Jepang siap untuk melakukan intervensi lagi.

Jepang pada Rabu melangkah ke dalam pasar uang di Jepang, Eropa dan Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak 2004 dalam upaya untuk membendungapresiasi yen terhadap dolar AS dan membantu menjaga pemulihan yang goyah.

Ruang lingkup intervensi pada Rabu saja sudah lebih dari dua triliun yen (23,4 miliar dolar AS), harian bisnis Nikkei memperkirakan.

Dengan intervensi yang mungkin lebih dalam, Bank of Japan merencanakan menyerahkan modal yen di pasar dalam langkah serupa untuk melonggarkan moneter, kata Nikkei.

Tim Goldman Sachs Global Markets mengatakan Tokyo dapat terus melakukan intervensi dalam merespon volatilitas yang sama.

Tapi, pialang itu menunjuk ke kemungkinan melemahnya dolar lebih lanjut karena intervensi Jepang tidak akan mendapat dukungan dari pemerintah yang lain.

Goldman Sachs juga memperkirakan Federal Reserve AS akan memulai lagi putaran pelonggaran kuantitatif besar-besaran pada akhir tahun ini, yang dapat menyebabkan suku bunga AS lebih rendah dan dolar melemah.

Yuichiro Harada, dealer senior di Mizuho Corporate Bank, mengatakan bahwa secara lebih luas suasana pelemahan dolar belum berubah meskipun Jepang intervensi.
(Uu.A026/A023/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010