Makassar (ANTARA News) - Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menargetkan menurunkan jumlah koperasi tidak produktif di seluruh Indonesia hingga 70 persen dalam lima tahun ke depan.

Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarif Hasan di Makassar, Jumat, menjelaskan, jumlah koperasi di Indonesia mencapai 175.201 unit atau meningkat 23 persen dibandingkan tahun lalu.

"Sebanyak 51 ribu diantaranya tidak aktif, kita akan melakukan evaluasi kepada koperasi tersebut untuk mendata sebab ketidakaktifannya," jelasnya.

Dari 51 ribu koperasi tidak produktif tersebut, jumlahnya di Sulsel hanya mencapai sekitar 500 koperasi.

Menurutnya, penyebab tidak produktifnya koperasi antara lain kekurangan modal, akses kredit perbankan, tidak pernah rapat anggota atau tidak ada pengurus.

Setelah mengetahui penyebabnya pihaknya telah menyiapkan sejumlah program untuk kembali meningkatkan produktivitasnya salah satunya dengan kredit usaha rakyat untuk koperasi bermasalah dengan modal.

Pihaknya juga tengah melakukan inventarisasi koperasi untuk memilih 97 koperasi andalan di seluruh Indonesia sebagai ikon koperasi di setiap daerah untuk dijadikan panutan.

Tiga koperasi di Sulsel masuk ke dalam nominasi pemilihan 97 koperasi andalan yaitu di Kabupaten Enrekang dengan nilai aset Rp7 miliar dan omset Rp1,2 triliun, Kabupaten Bulukumba dengan aset Rp99,7 miliar dan omset Rp271 miliar serta Makassar dengan aset Rp8,6 miliar.

"Koperasi yang telah masuk nominasi ini akan diamati terus agar nantinya dapat menjadi contoh dan memberikan advokasi bagi koperasi lainnya," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah mendapatkan persetujuan dari DPR untuk melakukan pemutihan terhadap Koperasi Usaha Tani bermasalah pada jaman pemerintahan lama yang jumlahnya mencapai miliaran.

"Tinggal menunggu persetujuan dari menteri keuangan," katanya.
(RY/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010