Nusa Dua (ANTARA News) - Pelaksanaan rapat kerja DPP PDIP di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, berlangsung tertutup dan kalangan media dilarang masuk ke lokasi untuk meliput acara tersebut.

"Teman-teman wartawan tadi dilarang masuk oleh satpam hotel, katanya itu instruksi DPP PDIP yang melarang wartawan untuk meliput," kata Agus Astapa, wartawan sebuah TV nasional di Nusa Dua, Sabtu.

Kegiatan rapat kerja tersebut telah dibuka Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Sabtu sekitar pukul 08.00 Wita yang dihadiri jajaran DPP, seperti Sekjen Tjahjo Kumolo dan para ketua DPD PDIP se-Indonesia.

Ketatnya pengamanan tersebut dikeluhkan para wartawan cetak dan elektronik yang hendak meliput kegiatan tersebut. Sejak di pintu masuk kawasan hotel bintang lima itu, satpam mengecek kendaraan dan identitas orang yang akan masuk hotel.

Sebenarnya wartawan hanya meminta izin mengambil gambar suasana dan tidak masuk ke ruang tempat berlangsungnya rapat kerja, namun tetap saja dilarang sehingga mereka menyayangkan sikap DPP tersebut.

"Saya sempat ke areal hotel begitu tahu wartawan, saya dikejar dilarang masuk ke lobi, katanya itu sudah instruksi," kata I Ketut Sukanta, wartawan harian Nusa Bali.

Karena tugasnya dihalang-halangi, beberapa wartawan sempat melobi ke satpam dan menghubungi beberapa pengurus DPD PDIP Bali agar diperkenankan masuk meliput, namun hal itu tidak membuahkan hasil.

Informasi yang diterima wartawan sempat simpang siur, sebab dari keterangan ajudan Ketua DPD PDIP Bali Anak Agung Oka Ratmadi, menyatakan wartawan diperbolehkan masuk, namun dipersilakan menunggu di luar hingga selesainya rapat kerja.

"Saya berusaha menghubungi pengurus DPD tapi semua HP-nya tidak aktif. Ya karena dilarang meliput saya pulang saja. Saya sudah laporkan ke redaktur biar mengetahui kondisi di lapangan seperti itu," kata Sukanta.

Beberapa wartawan yang sudah masuk areal hotel dan berjalan kaki hendak menuju lobi, juga langsung dikejar satpam dan diminta kembali.

Atas pelarangan tersebut, sebagian awak media memboikot acara tersebut dan pulang dengan tangan hampa dan memilih mencari liputan berita lainnya.(*)

(ANT-166/M026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010