Brussels (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden, yang mengintensifkan tekad pasca-Trump untuk memperbarui hubungan transatlantik, pada Selasa bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa untuk mendinginkan ketegangan perdagangan dan bergabung untuk mengalahkan COVID-19, menegakkan demokrasi dan menahan perubahan iklim .

KTT Biden di Brussel dengan presiden eksekutif EU dan Dewan yang mewakili 27 negara anggota blok itu juga diharapkan untuk menegaskan solidaritas Barat dalam menghadapi ketegasan Rusia dan China.

Menghadiri KTT NATO dan pertemuan negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) secara berturut-turut,  Biden mempunyai kesempatan untuk memoles karakter multilateralnya setelah kekacauan selama kepresidenan Donald Trump.

Draf pernyataan yang akan dirilis setelah pembicaraannya dengan Ursula von der Leyen dari Komisi Eropa dan Charles Michel dari Dewan Eropa mengatakan mereka memiliki "kesempatan dan tanggung jawab untuk membantu orang mencari nafkah dan menjaga mereka tetap aman, melawan perubahan iklim, dan membela demokrasi dan hak asasi manusia".

Uni Eropa dan Amerika Serikat adalah kekuatan perdagangan utama dunia, bersama dengan China, tetapi Trump berusaha untuk mengesampingkan Uni Eropa.

Setelah menggagalkan perjanjian perdagangan bebas dengan EU, pemerintahan Trump berfokus pada menyusutkan defisit AS yang meningkat dalam perdagangan barang.

Namun Biden melihat EU sebagai sekutu dalam mempromosikan perdagangan bebas, serta dalam memerangi perubahan iklim dan mengakhiri pandemi COVID-19.

Sumber: Reuters


Baca juga: AS, Kanada akan bahas pencabutan aturan pembatasan di perbatasan

Baca juga: China desak NATO untuk berhenti besar-besarkan "teori ancaman China"

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021