PBB (ANTARA News) - Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon Minggu memperingatkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengenai sengketa internasional berkaitan dengan program pengembangan nuklir negara itu dan hak asasi manusia (HAM).

Ahmadinejad bertemu dengan Sekjen di markas besar PBB dalam pertemuan resmi pertama kunjungannya ke New York, untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, sebagaimana dikutip dari AFP.

Iran telah menghadapi empat putaran sanksi Dewan Keamanan PBB berkaitan dengan penolakannya untuk menghentikan pengayaan uranium, dan Ban "berharap bahwa Iran akan memenuhi perundingan-perundingan yang konstruktif" dengan negara-negara kuat internasional untuk menghentikan program nuklirnya itu.

Ban mengatakan, pembicaraan-pembicaraan hendaknya membawa kepada "saling bisa menerima perjanjian sesuai dengan resolusi-resolusi Dewan Keamanan yang relevan," kata pernyataan yang disampaikan seorang juru bicara PBB.

Perundingan-perundingan antara Iran dan Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, China dan Rusia mengenai program nuklir ini telah terhenti.

Negara-negara Barat menuding program nuklir yang dikembangkan Iran bertujuan untuk membuat senjata atom.

Iran membantah tuduhan-tuduhan itu, meskipun laporan-laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB baru-baru telah meningkatkan kecamannya terhadap penolakan Iran untuk bekerjasama dengan para pemeriksa nuklir internasional itu.

Ban juga mendesak kepada pemimpin Iran mengenai "pentingnya menghormati hak-hak fundamental sipil dan politik."

Iran telah menghadapi tudingan lain internasional mengenai kasus Sakineh Mohammadi-Ashtiani yang dijatuhi hukuman mati dengan rajam untuk kasus perzinahan dan juga menerima hukuman penjara 10 tahun karena berpartisipasi dalam kasus pembunuhan terhadap suaminya.

Banyak negara Barat mengemukakan keberatan atas hukuman berat itu yang dijatuhkan kepada wanita itu.

Ahmadinejad telah memberikan wawancara dengan media AS dan berencana akan menggelar pertemuan dengan orang-orang terkemuka di New York, tempat dia dikelilingi oleh penjagaan keamanan yang sangat ketat.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010