Blitar (ANTARA News) - Seorang ibu rumah tangga di Kota Blitar, Jawa Timur, terpaksa mendapat perawatan yang intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Blitar setelah tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram di rumahnya bocor dan meledak.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Blitar AKP Wahyudi, Senin, mengemukakan, kasus ledakan tabung elpiji ukuran 3 kilogram itu menimpa Karyati (29), warga Jalan Sulawesi, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

"Tubuh korban penuh dengan luka bakar, akibat kejadian tersebut.Tubuh korban terkena api dari ledakan tabung elpiji tersebut. Ia hingga saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit," katanya.

Ia mengungkapkan, kejadian itu berawal dari niatan korban yang hendak memasak. Ia langsung menyalakan kompor elpiji di dapur rumahnya, tanpa meneliti kondisi kompor.

Wahyudi mengatakan, sebelum kejadian ledakan tersebut, korban sebenarnya sempat mencium bau gas menyengat keluar dari dapur. Namun, ia terlanjur menyalakan kompor, sehingga api menyambar dengan cepat.

"Korban tidak sempat menghindar karena api langsung menyambar setelah kompor dinyalakan. Api langsung menyambar wajah, tangan, dan kedua kakinya," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, korban sempat meminta tolong setelah kejadian itu. Namun, keluarga yang saat kejadian juga sedang di rumah tidak dapat langsung membantu mematikan api yang sudah menjalar di tubuhnya. Api baru bisa dipadamkan setelah beberapa menit dari kejadian, dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Polisi sendiri, kata dia, juga langsung menyita barang bukti berupa tabung elpiji dan regulator yang meledak tersebut. Barang - barang itu dibawa ke Markas Polresta Blitar untuk melengkapi berkas.

Sementara itu Umi, adik korban mengaku kondisi kakaknya masih belum pulih setelah musibah akibat ledakan tabung elpiji tersebut. Walaupun tidak parah hingga merusak bagian dalam jaringan kulitnya, ia harus mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi.

Umi juga mengatakan, saat kejadian kakaknya sebenarnya sudah berusaha untuk mematikan api dan mencabut regulator kompor. Sayangnya, api langsung menyambar sesaat setelah kompor dinyalakan.

"Kakak sebenarnya sempat berusaha agar api tidak menyambar. Ia membuka tabung regulator, namun terburu api langsung menyambar," ungkap Umi.

Ia sendiri mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Saat ini, keluarga berupaya untuk memulihkan kondisi Karyati. Namun, ia berharap pemerintah mau memberikan bantuan untuk berobat.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar Hadi Maskun mengaku sudah mendengar informasi tentang musibah ledakan tabung elpiji tersebut. Pihaknya berjanji akan koordinasi dengan Pertamina tentang kasus tersebut.

"Kami akan berupaya koordinasi dengan Pertamina tentang masalah itu," kata Hadi.
(ANT073/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010