Dua penyanyi pop ini melantungkan lagu-lagu pamungkasnya yang pernah hits di belantikan dunia musik di tahun 80 -an yang saat ini masih sangat digemari para penikmat lagu-lagu pop khususnya dari kalangan kaum ibu-ibu.
Penampilan Viktor Hutabarat dan Yuni Shara, semakin lengkap karena acara ini dipandu langsung presenter, Helmi Yahya, yang diawali pementasan seni tradisional Mandar seperti tari-tarian maupun kelompok seni padua suara yang ada di daerah itu.
Dua artis kenamaan asal Jakarta ini masing-masing membawakan lima buah lagu berturut-turut yang diawali penampilan Viktor Hutabarat dengan menyanyikan lagu-lagu yang pernah di populerkan di tahun 80-an seperti lagu Semalam di Malaysia dan beberapa buah lagu lainnya.
Kegiatan malam ramah tamah HUT Sulbar ini semakin meriah setelah penyanyi pop Yuni Shara yang mengenakan kostum putih kecoklatan, melantunkan lagu-lagu terbaiknya seperti Menagapa Tiada Maaf dan empat buah jenis lagu lainnya.
penampilan kedua artis yang didatangkan pemerintah provinsi Sulbar ini ternyata bukan hanya dinikmati oleh para pejabat pemerintah, namun, sebagian besar anak muda juga ikut terhanyut dan terpikat menyaksikan penampilan Hutabarat pemilik suara emas yang ada di tanah air.
Diakhir acara, Viktor dan Yuni Shara langsung diserbu penggemarnya untuk melakukan foto bersama untuk diabadikan.
Viktor dalam kesempatan itu mengatakan, dirinya bangga melihat kondisi Sulbar yang telah banyak mengalami perubahan.
"Luar biasa, saya tak menyangka jika saya manggung di pelosok seperti di Mamuju. Rasa-rasanya saya manggung di Jakarta. Hotelnya tidak kalah dibandingkan hotel berbintang di Jakarta," ungkapnya.
Ia mengatakan, bangga telah diundang ke Sulbar untuk menghadiri acara malam ramah tamah HUT Sulbar. Semoga tahun depan kembali di undang dalam perayaan seperti ini.
Demikian pula dengan pernyataan Yuni Shara, mengaku, sangat memberikan apresiasi atas capaian pembangunan di Sulbar.
"Ini terjadi berkat kerja keras gubernur Sulbar dalam melaksanakan pembangunan di daerahnya sendiri," ucapnya. (ACO/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
