Sintang (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Moeldoko mengakui pelintas batas tradisional yang tanpa menggunakan dokumen kerap menimbulkan permasalahan di perbatasan.

"Tak jarang timbul masalah karena pelintas batas kita tidak memiliki dokumen," katanya di Sintang, Kalbar, Kamis.

Ia mengatakan harus diakui masyarakat yang sering melintas di perbatasan memang ada yang kurang kurang dispilin.

"Banyak diantara pelintas batas trasdisonal kita yang pergi ke Malaysia tanpa dokumen," jelasnya.

Menurutnya, permasalahan pelintas batas tradisional yang akhirnya ditangkap oleh pihak Malaysia memang sering terjadi.

"Ada beberapa kejadian yang kemudian berlanjut ke proses hukum karena memang pihak Malaysia juga berpegang pada hukum," ucapnya.

Terhadap kejadian pelintas batas tanpa dokumen yang diamankan pihak Malaysia, ia mengatakan, ada beberapa yang bisa diselesaikan setelah melakukan koordinasi.

"Namun, ada juga yang tak bisa diselesaikan sehingga proses hukumnya berlanjut," katanya.

Terhadap kondisi itu, Pangdam berharap masyarakat bisa memanfaatkan dokumen resmi ketika hendak pergi ke luar negeri.

"Saya kira mendapatkan dokumen juga sudah mudah karena penting agar tidak menyulitkan diri sendiiri ketika berada di negeri orang juga demi keamanan dan kebaikan diri sendiri," jelasnya.

Ia akan intensifkan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat dalam melakukan pembinaan teritorial di wilayah perbatasan.

"Sosialisasi ke masyarakat agar pelanggaran-pelanggaran diperbatasan bisa diminalisir atau mungkin tidak ada lagi perlu dilakukan," imbuhnya.

Pangdam bersama Komandan Korem 121 Alambhanawanawwai, Kolonel (Inf) Toto Rinanto S datang ke Sintang, Kamis, menumpang pesawat milik Kal Star yang terbang perdana di Sintang untuk menghadiri acara launching terbang perdana Kal Star dan dioperaiskannya kembali Banda Udara Susilo Sintang.(*)
(ANT-172/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010