Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin ramai, karena pelaku aktif melakukan pembelian terhadap saham konsumer, perbankan, industri rokok, dan pertambangan, sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tajam, 1,69 persen.

Kenaikan indeks Bursa EFek Indonesia, (BEI) terpicu oleh membaiknya saham-saham Wall Street, akibat data ekonomi AS yang membaik, kata analis valas, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Senin.

Indeks BEI naik 53,757 poin menjadi 3.454,992 poin dan indeks LQ-45 bertambah 1,76 atau 11,227 poin menjadi 650,328.

Krisna Dwi Setiawan mengatakan, peluang indeks untuk mencapai rekor baru 3.500 sangat besar, karena berbagai faktor positif terus mendukung kenaikannya.

Indeks BEI saat ini diperkirakan masih akan berkisar antara 3.450 poin hingga 3.500 poin, ujarnya.

Menurut dia, apabila indeks bisa menembus angka 3.500 poin pada bulan ini, maka indeks pada akhir tahun juga berpeluang untuk naik hingga 3.600 poin.

Kalau melihat pasar yang makin positif maka peluang indesk mencapai 3.600 cukup besar, katanya.

Pelaku pasar, lanjut dia saat ini masih menunggu laporan keuangan emiten dan laju inflasi September yang diperkirakan lebih baik dibanding Agustus lalu.

"Kami optimis pasar yang makin positif memicu Indeks BEI terus menguat," ucapnya.

Saham-saham yang mendorong indeks naik antara Astra Internasional naik Rp1.850 menjadi Rp57.850, saham United Tractor bertambah Rp350 menjadi Rp20.500, saham Astra Agro Lestari menguat Rp350 menjadi Rp22.250, dan saham Gudang Garam naik Rp1.600 menjadi Rp48.800, dan saham HM Sampoerna meningkat menjadi Rp500 menjadi Rp21.400.

Selain itu saham industri perbankan BCA naik Rp200 menjadi Rp6.700, saham BRI menguat Rp150 menjadi Rp10.150, dan saham Bank NISP menguat Rp475 menjadi Rp2.475 per saham.
(h-CS./A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010