Medan (ANTARA News) - Khairul Ghazali, yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror terkait perampokan Bank CIMB Niaga Medan, menurut keluarganya adalah sosok yang sering menulis buku.

"Ia (Khairul Ghazali) hanya rajin berceramah dan menulis buku," kata Adil Akhyar, adik kandung Khairul Ghazali yang didampingi Direktur Pusat Bantuan Hukum Rakyat Taufik Umar Dhani Harahap dan Direktur LBH KAHMI Medan Hasrul Benny Harahap di Medan, Senin.

Adil Akhyar mengatakan, Khairul Ghazali merupakan mantan wartawan yang pernah bekerja di majalah "Dunia Islam" dan "Tamaddun" yang terbit di Malaysia.

Karena itu juga, Khairul Ghazali sangat sering membuat buku yang berisi yang hingga tahun 2010 telah menerbitkan 50 judul buku.

Buku-buku itu telah diterbitkan oleh sejumlah perusahaan penerbitan di Malaysia seperti "Darun Nukman", "Pustaka Azzahar", "Hidayah" dan "Progresive".

Buku-buku yang ditulisnya itu tidak ada yang bersifat provokasi atau memperburuk citra pemerintah di mata masyarakat."Dia hanya menulis tentang motivasi beragama," katanya.

Selain menulis buku, kata dia, Ghazali juga membuka klinik bekam dan aktif memberikan ceramah di sejumlah mesjid di Tanjung Balai.

"Waktu Ghazali sudah cukup tersita. Sangat tak mungkin dia terkait aksi teroris," katanya.

Adil Akhyar mengakui jika Ghazali sering ke Malaysia untuk mengurus penerbitan buku di sejumlah perusahaan penerbitan di negara itu.
(I023/Z003)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010