Timika (ANTARA News) - Meski baru sembilan bulan beroperasi di Timika, Papua, Bank Muamalat setempat telah mampu menjaring sekitar 1.800 nasabah.

Kepala Cabang Pembantu Bank Muamalat Timika, Suhada melalui Oficer Awiq, Kamis mengatakan kehadiran bank syariah pertama di Indonesia itu di Timika pada 1 Januari 2010 lalu lantaran potensi pasar yang sangat menjanjikan.

"Kami melihat potensi pasar yang luar biasa di Timika, apalagi kami memiliki segmen berbeda dengan bank umum lainnya. Itulah yang mendorong Bank Muamalat membuka kantor cabang pembantu di Timika," jelas Awiq.

Ia mengatakan selama sembilan bulan beroperasi di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, respon masyarakat setempat untuk menjadi nasabah Bank Muamalat sangat tinggi. Bank ini memiliki sejumlah produk unggulan seperti tabungan syariah, tabungan haji, tabungan ummat dan lainnya.

Dengan tingkat pertumbuhan nasabah yang cukup tinggi tersebut, Awiq optimis Bank Muamalat mampu menjaring semakin banyak nasabah di daerah yang kaya sumber daya pertambangan mineral emas, tembaga dan peraknya ini.

Menurut Awiq, saat ini KCP Bank Muamalat Timika terus menggenjot penjaringan nasabah melalui produk tabungan haji.

Melalui produk tabungan haji itu, katanya, Bank Muamalat memberikan kemudahan berupa dana talangan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bagi nasabah.

Nasabah yang menunaikan ibadah haji dengan dana talangan dari Bank Muamalat saat membayar cicilan tidak dikenakan bunga.

Disamping itu, kata Awiq, saat ini KCP Bank Muamalat Timika gencar menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) baik rumah toko (ruko) maupun rumah tinggal.

"Untuk produk ini kami akan membiayai hingga 90 persen dari keseluruhan kebutuhan dana, nasabah cukup menyediakan dana 10 persen dari total kebutuhan," jelasnya.

Terkait produk KPR ini, menurut Awiq, Bank Muamalat menyediakan plafon dana yang cukup besar hingga Rp5 miliar dengan persyaratan yang cukup mudah.

Saat ini KCP Bank Muamalat Timika melirik potensi KPR ruko mengingat pesatnya pertumbuhan pembangunan di Timika.

Dengan sistem bunga yang berbeda dari bank umum lainnya, Awiq optimis produk tersebut mampu terserap cukup tinggi di Timika lantaran memberikan keuntungan lebih kepada nasabah dan pihak Bank Muamalat.

Hingga akhir September 2010, telah hadir enam bank ditambah satu bank perkreditan rakyat (BPR) di Timika.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Timika sebagai dampak dari aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia diyakini menjadi faktor pendorong sejumlah perbankan membuka kantor cabangnya di wilayah Timika.

Saat ini PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Tembagapura Mimika mempekerjakan sekitar 19 ribu orang karyawan. Sekitar 10 ribu diantaranya merupakan karyawan permanen Freeport dan sisanya adalah karyawan perusahaan kontraktor dan privatisasi. (E015/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010