Kotabaru (ANTARA News) - Puluhan tokoh berbagai agama dan dari 17 etnis di Indonesia yang bermukim di Kotabaru, Kalimantan Selatan, sepakat menyampaikan ikrar damai untuk mengantisipasi konflik antar suku seperti yang terjadi di Tarakan, Kalimantan Timur.

Wakil Bupati Kotabaru, Rudy Suryana, usai berkoordinasi bersama tokoh agama dan perweakilan dari 17 suku di Kotabaru, Rabu malam, mengatakan, jauh-jauh hari Kotabaru telah membentuk Forum Komunikasi Masyarakat Saijaan untuk mempererat kebersamaan dan persaudaraan agar tetap terjaga.

"Bertepatan dengan terjadinya konflik di Tarakan itu, forum ini kembali dimantapkan dengan mengucapkan ikrar dan menyelenggarakan kegiatan pentas budaya daerah," jelasnya.

Tujuan dari ikrar damai tersebut, kata Rudy, hanya satu, yakni agar tidak terjadi konflik horizontal antarsesama, seperti yang terjadi di Tarakan, Sampit dan Poso.

"Karena meskipun masyarakat Kotabaru yang terdiri dari berbagai adat istiadat dan suku serta budaya itu, tetapi tetap satu, yakni "Masyarakat Saijaan", masyarakat yang seiya sekata," terangnya.

Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi, Slamet Riyadi, menambahkan, kerukunan masyarakat di Kotabaru sudah tidak diragukan lagi.

Hal itu terbukti dengan adanya kebersamaan dalam segala hal, dan saling toleransi sesama warga, katanya.

Komandan Kodim 1004 Kotabaru, Letkol Arti Sinthu Bas Ignatius, menambahkan, kebersamaan masyarakat dan unsur Muspida Kotabaru benar-benar terlihat.

"Kebersamaan itu terbukti saat mengundang hanya melalui pesan singkat/SMS, semuanya hadir malam ini untuk sebuah pemantaan Farum Kerukunan Masyarakat Saijaan," kata Sinthu, yang baru saja menjabat Komandan Kodim 1004 Kotabaru menggantikan Letkol Andi Sayuti.  (I022/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010