Jakarta (ANTARA) - Aroma bunga kamelia yang terkenal dari pulau Jeju di Korea Selatan kini bisa tercium semerbak di permukaan pakaian lewat produk perawatan busana bertema Korea.

Wings Group yang merespons demam Korea di Indonesia meluncurkan rangkaian SoKlin Experience Korean Camellia untuk pelicin pakaian, deterjen dan softergent.

"Kami terinspirasi oleh keindahan, kesegaran, serta keharuman mewah dan elegan milik bunga Camellia yang tumbuh di Bukit Camellia, Pulau Jeju," tutur Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care Wings Group, pada konferensi pers virtual, Rabu (22/6).

Baca juga: Parfum bawang merah diyakini mampu tangkal pandemi COVID-19

Baca juga: Ada "aroma" Lady Gaga di parfum terbaru Valentino


Dia menjelaskan teknologi yang dipakai adalah Lively-Scent Technology di mana bunga diekstrak ketika sedang mekar-mekarnya. Teknologi ini disebut ramah lingkungan, sebab ekstraksi wangi bunga dilakukan saat bungu berada dalam kondisi prima, tanpa mencabut tanaman tersebut. Bunga-bunga kamelia dimasukkan ke dalam alat seperti gelas yang tertutup yang menangkap wewangian itu. Aroma itu menjadi panduan dalam menciptakan formula wewangian dalam produk ini.

Alina, perfume expert dari Firmenich, menjelaskan bahwa aroma ini mewah, natural dan alami, mewakili masyarakat Korea yang menyukai hal-hal natural yang lembut dan hangat.

"Bahkan, saking kaya dan mewahnya, bunga Camellia ini merupakan salah satu bunga favorit fashion designer dunia Coco Chanel karena bentuk bunga yang simetris sempurna ini melambangkan kecantikan abadi,” tutur Alina.

Berdasarkan survey emoti360 yang dilakukan oleh Firmenich pada tahun 2020, bunga kamelia membangkitkan perasaan bahagia, santai, dan menyegarkan di kalangan perempuan Indonesia.

Dia menjelaskan aroma Korean Camellia ini dibuka dengan wewangian buah apel dan leci, melengkapi aroma kamelia yang lembut dengan tambahan ksegaran citrus untuk top notes.

"Perjalanan aroma ini pun berlanjut ke middle-notes di mana kita akan menjumpai bunga Orris yang berpadu dengan manisnya kayu manis. Pada akhirnya, kita bisa merasakan hangatnya Sandalwood, Amber, Musk, dan Balsamic. Semua dalam simfoni untuk menciptakan aroma yang harmonis," jelas dia.

Baca juga: Perawatan dan kreasi pakaian jadi awal fesyen berkelanjutan

Baca juga: Racik parfum sendiri lewat "Mine"

Baca juga: Bisnis parfum lokal mulai berkembang terdukung Gernas BBI

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021