Jakarta (ANTARA) - Perawatan dan kreasi pakaian menjadi langkah awal kampanye fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) demi menjaga kelestarian alam, selain pemilihan bahan-bahan tekstil yang ramah lingkungan.

"Perawatan pakaian merupakan salah satu kunci keberhasilan sustainable fashion. Selain berkreasi untuk tetap dapat menggunakan kembali pakaian yang ada, kita dapat mengurangi sampah pakaian dengan menjaga warna dan tekstur pakaian tetap baik," kata Kepala Program Akademi ESMOD Jakarta Patrice Desilles dalam bincang-bincang Jakarta Fashion & Food Festival 2019 di Jakarta, Jumat.

Patrice mengatakan fesyen berkelanjutan merupakan bagian dari gaya hidup kaum urban, termasuk penggunaan bahan pakaian yang ramah lingkungan pada setiap perancangan busana.

"Saat ini, kami lebih memilih untuk menggunakan serat kain tencel yang berasal dari kayu. Ketika pakaian tersebut sudah tidak dipakai lagi, (pakaian itu) dapat dengan mudah terurai ke alam," kata Patrice.

Baca juga: Desainer hindari bahan sintetis agar produk lebih ramah lingkungan

Produsen sabun pencuci pakaian, So Klin, dalam gelaran festival fesyen dan makanan itu, juga turut mengampanyekan program "Sustainable Fashion" dengan menggandeng komunitas Sadari Sedari demi mengimbau masyarakat akan arti penting menjaga lingkungan.

"Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia agar lebih peduli terhadap lingkungan. Salah satunya, dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan, termasuk dalam hal berpakaian," kata Manajer Pemasaran Perawatan Kain PT Sayap Mas Utama (Wings Group) Joanna Elizabeth Samuel.

Joanna merujuk pada data dari badan yang fokus pada polusi industri mode, Ellen MacArthur Foundation yang menyebut limbah bisnis busana mencapai nilai 500 miliar dolar AS per tahun.

Laporan itu lantas mengusulkan sejumlah kampanye ramah lingkungan dalam industri fesyen yaitu dengan pengolahan limbah kain perca menjadi komponen mode.

"Dengan So Klin, pakaian lama Anda akan tetap bersih dan tampak selalu baru. Baju bekas hingga kain perca masih bisa terlihat baru dan bersih," ujar Joanna.

Baca juga: Samuel Wattimena sebut sarung produk fesyen ramah lingkungan

Baca juga: Eco Fashion Week promosikan mode ramah lingkungan


Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019