Jakarta (ANTARA) - SPOTLIGHT Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bertujuan untuk mempromosikan wastra Indonesia ke kancah dunia, sekaligus melanggengkan praktek sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan.

“SPOTLIGHT ini mempunyai tujuan yang sangat besar, yaitu mendorong para pelaku industri fesyen Indonesia untuk bisa mengusung wastra Indonesia ke kancah internasional,” ujar Ketua IFC Ali Charisma ketika menyampaikan sambutan dalam pembukaan SPOTLIGHT di Jakarta, Kamis.

Acara SPOTLIGHT Indonesia 2023 mengusung tema, “Culture: Then and Now”. SPOTLIGHT tahun ini menampilkan karya lebih dari 100 desainer dan jenama fesyen Indonesia, serta desainer yang berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.

“Mereka datang secara inisiatif sendiri, ingin berkolaborasi dengan industri fesyen Indonesia,” kata Ali.

Baca juga: IFC harap SPOTLIGHT lahirkan jenama fesyen baru

Ali menegaskan bahwa pakaian-pakaian yang ditampilkan pada acara SPOTLIGHT harus melalui proses yang menjamin keberlanjutan.

“Harus ada sustainable dan ethical practice yang harus dikerjakan,” ucap Ali.

Ali mengatakan bahwa industri fesyen menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar, bahkan menduduki peringkat kedua setelah industri minyak.

“Kita semua yang hadir ini harusnya merasa tanggung jawab,” kata Ali.

Oleh karena itu, tutur Ali melanjutkan, SPOTLIGHT mengajak seluruh pemangku kepentingan, bukan hanya para desainer, melainkan pengguna fesyen, untuk konsisten dalam menjalankan prinsip fesyen berkelanjutan. Ali meyakini fesyen yang berkelanjutan memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih baik dan lebih besar ke depannya.

“Kita bisa bersaing di luar negeri, baik itu pelaku atau pengguna fesyen seluruh Indonesia,” kata Ali.

Tak lupa, Ali juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung pakaian-pakaian produksi lokal untuk menjaga keberlanjutan industri fesyen di dalam negeri.

“Kami sangat berharap bapak, ibu, semua mendukung produk lokal, membeli barang-barang lokal, mengurangi barang-barang impor,” ujar Ali.

Baca juga: IFC bawa wastra nusantara ke Front Row di Paris

Baca juga: Asal-usul Batik Durian, wastra khas Lubuklinggau yang mendunia

Baca juga: Bergaya sembari merawat lingkungan, melestarikan wastra Nusantara

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023