Bandung (ANTARA News) - Ratusan orang mulai dari seniman, birokrat, hingga masyarakat biasa, mengiringi pemberangkatan jenazah maestro pop Sunda, Nano Suratno (66), ke TPU Lengok Ciseureuh Perumahan Mekar Wangi Bandung, Kamis.

Akibat iring-iringan tersebut, arus lalu lintas di Jalan Muhammad Toha dari arah Jalan Soekarno Hatta Bandung menuju tol Muhammad Toha menjadi tersendat.

Dalang wayang golek Asep Sunandar Sunarya dan Acil Bimbo, ikut serta berjalan kaki mengiri jenazah TPU Lengok Ciseureuh Perumahan Mekar Wangi yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka.

Salah satu maestro lagu pop Sunda, Nano Suratno atau Nano S meninggal dunia di RS Immanuel Kota Bandung, Rabu (29/9) malam karena sakit pecah pembuluh darah.

Pencipta lagu "Kalangkang" itu menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 23.30 WIB didampingi keluarga besarnya.

Nano S yang akrab disapa Mang Nano S, dirawat di ruang ICU RS Immanuel Kota Bandung sejak Jumat (24/9) malam setelah terjatuh di rumahnya di Jalan M Toha Kota Bandung dan tak sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Tim dokter menyatakan Mang Nano menderita pecah pembuluh darah pada bagian kanan kepalanya.

Semasa hidup hidupnya, almarhum Nano S (66) meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak.

(KR-ASJ/Y003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010