Yogyakarta (ANTARA News) - Fluktuasi kegempaan di Gunung Merapi (2.965 mdpl) di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada minggu ini menurun dibandingkan minggu lalu, namun status masih tetap waspada.

"Dibandingkan minggu lalu fluktuasi gempa baik `Multi Phase` (MP) maupun gempa tektonik menurun, namun status Gunung Merapi saat ini masih waspada kaarena sifat dari kegempaan gunung tersebut memang fluktuatif," kata Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Sri Sumarti, Kamis.

Menurut dia, minggu ini gempa vulkanik total tercatat 36 kali per hari yang terdiri gempa vulkanik dalam sebanyak 10 kali dan gempa vulkanik dangkal 26 kali, sedangkan gempa MP tercatat 242 kali dan guguran 35 kali.

Ia menuturkan, memang jika dilihat dari minggu lalu terjadi penurunan frekuensi gempa yakni dari 78 kali gempa vulkanik menjadi 36 kali dan gempa MP dari 265 kali menjadi 242 kali.

"Sifat dari Gunung Merapi memang seperti itu, kegempaan selalu fluktuatif, sehingga saat ini status masih tetap waspada," jelasnya.

Aktivitas Gunung Merapi sejak 12 September 2010 meningkat signifikan baik untuk gempa MP maupun gempa vulkanik, sehingga BPPTK YOgyakarta meningkatkan status dari aktif normal menjadi waspada.

Sri Sumarti mengatakan, gempa MP di Gunung Merapi dalam kondisi normal rata-rata lima kali per hari, dan gempa vulkanik rata-rata satu kali per hari.

Sedangkan dari data "Electronic Distance Measurement" (EDM) atau jarak tunjam titik pengamatan hingga ke reflektor di puncak Gunung Merapi, juga menunjukkan  pemendekan jarak.

Kondisi EDM normal per hari antara 0,1 hingga 0,3 milimeter, sedangkan saat ini EDM tercatat mencapai 11 milimeter per hari," katanya. (*)

V001/C004/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010