Jakarta (ANTARA) - Tetra Pak mengindentifikasi sebuah peluang bagi lebih banyak Wanita untuk bergabung dengan industri manufaktur F&B, untuk menghadirkan lebih banyak keberagaman dan membantu mendorong perubahan transformasional.

Menurut laporan Kesenjangan Gender oleh World Economic Forum, Wanita hanya menempati sepertiga dari peran di sektor manufaktur, terjadi penurunan hanya 21 persen di tingkat eksekutif senior.

“Tema International Women in Engineering Day (INWED) yakni #EngineeringHeroes tahun ini tidak pernah terasa begitu relevan. Sistem pangan global kita tengah menghadapi banyak tantangan – dalam hal perubahan iklim, keamanan pangan, kebersihan, dan distribusi. Pandemi COVID-19 telah menyoroti masalah lingkungan yang kritis dan pentingnya keamanan hingga ketersediaan pangan. Kita membutuhkan semua tangan untuk mengatasi tantangan yang berkembang ini,” tutur Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kania Suciati, bergabung hampir sepuluh tahun lalu dengan Tetra Pak, perusahaan terkemuka solusi pengolahan dan pengemasan makanan, Saat ini ia bertugas sebagai Food Protection Specialist untuk cluster MSPI (Malaysia, Singapore, Philippines, and Indonesia), menyatakan bahwa dunia rekayasa, “menantang dan mengasyikkan”.

“Sebagai konsumen, Anda berharap makanan yang Anda beli rasanya enak, bernutrisi, dan aman untuk dimakan atau diminum. Pengecer membutuhkan produk yang menarik di rak mereka. Produsen makanan membutuhkan proses produksi yang menghasilkan produk yang memiliki rasa, bau, dan terlihat menarik saat dibuka, selain juga menjamin produknya tidak membahayakan konsumen. Tetra Pak berperan penting dalam memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Kania.

Sebagai seorang food protection specialist, Kania mengatakan dia ingin membantu pelanggan mencapai kualitas makanan setinggi mungkin dengan merancang dan menerapkan sistem manajemen kualitas makanan dengan terus mengevaluasi penelitian dan teknologi yang muncul, dengan menemukan dan merekomendasikan ukuran dan teknik pengukuran kualitas makanan.

"Saya berkesempatan untuk membuat perubahan sosial nyata untuk menjadikan makanan aman dan tersedia di mana saja. Saya mendorong semua Wanita muda dengan kualifikasi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk mempertimbangkan karir di industri F&B," tambah Kania.

Saat ditanya apa yang akan Dia katakan pada peminat STEM pemula dan calon insinyur Wanita, Kania mengatakan bahwa dalam hal pencapaian diri, gender tidak menjadi masalah.

"Kita bisa menjadi apa pun yang kita inginkan – pemimpin, insinyur, astronot, koki, atau spesialis perlindungan makanan. Yang dibutuhkan hanyalah keinginan, kemauan yang kuat, dan pola pikir untuk mencapainya,” ujar Kania.

Terkait dengan hal tersebut Michael Wu kemudian mengatakan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya bergantung pada kompetensi orang-orangnya tetapi juga keberagaman di dalamnya.

"Di Tetra Pak, kami memiliki beberapa wanita dalam peran kepemimpinan di seluruh bisnis, mulai dari Otomasi dan Digital hingga Material dan Pengemasan. Namun, kita masih bisa berbuat lebih banyak, industri manufaktur F&B tidak selalu menjadi pilihan karir yang paling menarik karena stereotip sektor yang sangat didominasi oleh pria. Namun, sekarang, ada peluang luar biasa untuk lebih banyak keberagaman dan bagi inovator wanita untuk membantu membentuk dunia dan melindungi rantai pasokan makanan kita untuk generasi mendatang,” kata Michael.

Tetra Pak mendukung International Women in Engineering Day (INWED), pada 23 Juni, sebuah inisiatif internasional yang merayakan pekerjaan dan pencapaian para insinyur wanita. Hari ini dapat memberikan kesempatan penting untuk meningkatkan profil perempuan dalam inovasi dan menyoroti peluang karir fantastis yang tersedia.

Baca juga: Tetra Pak bersama mitra memanfaatkan limbah karton

Baca juga: Survei Tetra Pak ungkap hubungan jelas kesehatan dengan lingkungan

Baca juga: Tetra Pak Indonesia kunjungi hutan tersertifikasi di Kulon Progo

 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021