Padangpariaman (ANTARA News) - Jemaah tarekat Syattariyah di Sumatra Barat, yang berpusat di Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, belum melaksanakan shalat tarawih, Selasa malam, karena mereka baru akan menentukan jatuhnya satu Ramadhan dengan melihat kemunculan bulan pada Kamis 12 Agustus mendatang.

Qhadi (Imam) Syattariyah Ulakan, Tuanku Ali Imran di Padangpariaman, Selasa mengatakan, ritual melihat bulan itu tiap tahun selalu dilakukan jemaah tarekat Syattariyah guna menentukan awal dan akhir Ramadan.

Ali Imran menjelaskan, dalam menentukan dimulainya satu Ramadhan memakai hitungan bilangan takwim qamsyiah, yakni hitungan berdasarkan tahunan.

Bila Kamis itu bulan terlihat, ia menjelaskan, maka besoknya seluruh Jemaah Syattariyah mulai berpuasa.

Dijelaskannya, bila bulan tidak tampak dari Ulakan, ia akan melakukan koordinasi dengan Imam di daerah lain yang barangkali melihat bulan dari sana, kemudian dilakukan sidang di Surau Syekh Burhanuddin.

Jemaah Syattariyah di Sumbar melihat bulan di tiga titik, yakni Koto Tuo (Padangpanjang), Agam, Pesisir Selatan dan Sijunjung.

Lebih jauh, Ali Imran memaparkan, sebelum melakukan ritual melihat bulan, para jemaah Syattariyah melakukan zikir terlebih dahulu di Surau Syekh Burhanuddin.

Kemudian rombongan pergi menuju tepi pantai Ulakan untuk melihat bulan sebagai pedoman untuk menentukan kapan mereka mulai berpuasa.

Pantauan ANTARA di lapangan, selain jemaah Syattariyah, jemaah Naqsabandiyah yang berada di Kecamatan Batang Anai dan Lubuk Alung sudah berpuasa lebih dulu, sementara warga lainnya kini baru melaksanakan shalat tarawih diteruskan besok mulai berpuasa.
(ANT-208/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010